
Produk Makanan Indonesia Raih Potensi Transaksi Rp40 Miliar di UEA
Peserta Indonesia saat mengikuti pameran Gulfood 2025, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada 19-21 Februari 2025.
Foto: ANTARAJAKARTA– Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia berhasil mencatatkan potensi transaksi sebesar 2,5 juta dollar AS atau sekitar 40 miliar rupiah di pameran Gulfood 2025, Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Duta Besar RI untuk UEA, Husin Bagis, menyampaikan hasil pameran ini menjadi bukti produk mamin Indonesia berhasil memenuhi standar global.
"Produk mamin Indonesia memiliki kualitas yang sangat baik dan mampu bersaing dengan produk negara lain. Gulfood merupakan ajang yang sangat tepat untuk dimanfaatkan sebagai ajang promosi karena menjanjikan eksposur tinggi ke pasar global," kata Dubes Husin dalam keterangan di Jakarta, Senin (3/3).
Tercatat lebih dari 45 perusahaan Indonesia, ambil bagian dalam pameran tersebut. Dari jumlah ini, lima di antaranya merupakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang difasilitasi Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Dubai.
Berbagai produk yang ditampilkan, antara lain makanan ringan (snacks), biskuit, bahan makanan, seperti minyak nabati dan hewani, santan, rempah, dan produk-produk perikanan.
Kepala ITPC Dubai, Widy Haryono, mengatakan ikan kaleng menjadi primadona di antara berbagai macam produk mamin Indonesia yang dipamerkan.
Produk ini menghasilkan permintaan terbesar senilai 1,3 juta dollar AS. Negara asal pembeli terbesar, antara lain Irak, Iran, Suriah, Arab Saudi, dan Mesir.
Selain itu, produk biskuit berhasil menarik perhatian pembeli asal Palestina, Qatar, Bahrain, Arab Saudi, UEA, dan Yaman. Kemudian, wafer mencatatkan permintaan dari pembeli asal UEA, Oman, Yaman, dan Nigeria.
Selanjutnya, kerupuk mendapat permintaan cukup tinggi dari UEA dan India,sedangkan produk mi instan mencatat permintaan yang tinggi dari UEA, India, dan Filipina.
"Minat yang kuat terhadap produk-produk Indonesia mencerminkan kepercayaan yang besar terhadap merek-merek Indonesia dan kemampuan mereka dalam memenuhi standar global. Hal itu menguatkan komitmen kami dalam mendorong produsen Indonesia berkompetisi di pasar internasional, meningkatkan kemitraan perdagangan, dan mengeksplorasi peluang-peluang baru,"kata Widy.
Pada 2024, total perdagangan Indonesia-UEA mencapai 5,05 miliar dollar AS atau meningkat 1,08 persen dibanding 2023. Ekspor Indonesia ke UEA senilai 3,06 miliar dollar AS, dan impor Indonesia dari UEA sebesar 1,99 miliar dollar AS dan Indonesia surplus perdagangan terhadap UEA senilai 1,07 miliar dollar AS.
Produk ekspor Indonesia ke UEA, antara lain barang perhiasan dan bagiannya, minyak kelapa sawit dan fraksinya, mobil dan kendaraan bermotor lainnya terutama yang dirancang untuk pengangkutan orang, kain tenunan dari benang filamen sintetik, serta kertas dan kertas karton tidak dilapisi.
Berita Trending
- 1 Polresta Cirebon gencarkan patroli skala besar selama Ramadhan
- 2 Kota Nusantara Mendorong Investasi Daerah Sekitarnya
- 3 Ini Klasemen Liga 1 Setelah PSM Makassar Tundukkan Madura United
- 4 Negara-negara Gagal Pecahkan Kebuntuan soal Tenggat Waktu Laporan Ikim PBB
- 5 Pemerintah Kabupaten Bengkayang Mendorong Petani Karet untuk Bangkit Kembali
Berita Terkini
-
Fosil Buktikan Telah Terjadi Migrasi ke Pasifik 50.000 Tahun yang Lalu
-
Perahu Pelayaran Tertua di Dunia Dibangun di Asia Tenggara 40.000 Tahun Lalu
-
Siti Fauziah Harap DWP Setjen MPR Terus Kembangkan Potensi
-
Ibas Minta Kepala Daerah Perkuat Kolaborasi untuk Kemajuan Indonesia dan Kepentingan Rakyat
-
Pimpinan MPR Dukung Kolaborasi IFC dan Pertamina Hulu Energi untuk Kembangkan Model Bisnis CCS