Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Usaha Rakyat

Produk Lokal Terus Diberdayakan

Foto : ANTARA/Risky Syukur

Pejabat Ketua Dewan Kesenian Nasional Daerah DKI Jakarta, Mirdiyanti Budi Hartono, bersama jajaran pemprov meninjau gerai di kantor Wali Kota Jakarta Barat, Rabu (30/8).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Untuk memberdayakan penjualan produk lokal, Dewan Kesenian Nasional Daerah (Dekranasda) Jakarta Barat membuka gerai di Kantor Wali Kota. Ketua Dekranasda Jakarta Barat, Lisniawati Uus Kuswanto, menyediakan berbagai macam produk premium yang sudah dikurasi dari 74 perajinDekranasda Jakarta Barat.

"Kami menghadirkan produk-produk premium dari 25 perajin yang sudah dikurasi dari 74 pengusaha," kata Lisniawati saat ditemui lokasi dalam peresmian gerai Dekranasda Jakarta Barat, Rabu (30/8). Dia menyebut produk-produk Dekranasda yang disediakan dalam gerai tersebut terdiri dari fesyen, seperti batik khas Betawi, pakaian jadi, dan kebaya khas Betawi.

Selain itu, juga ada kerajinan tangan hasil usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Jakarta Barat yang telah bergabung dengan Dekranasda. Lisniawati menyebut, sistem kurasi atau seleksi diterapkan dalam penjualan untuk gerai Dekranasda karena keterbatasan ruang dan demi efektivitas.

Jakarta Barat punya 74 perajin. Setelah dikurasi, ada 25 perajin yang menjual produknya di sini. "Kita kurasi karena keterbatasan ruang. Selain itu, supaya lebih efektif dan elok dilihat," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, penjualan mereka akan dievaluasi empat bulan sekali guna mempertahankan penjualan yang efisien.

Kalau nanti omzet bagus, akan dipertahankan. Sebaliknya, bila produk tertentu kurang peminat, akan diganti produknya pada sesi kedua. Ini juga untuk memberi kesempatan perajin lain yang belum sempat memasarkan produknya.

Menurut Lisniawati, gerai tersebut hanyalah bentuk fisik dari penjualan produk perajin Dekranasda Jakarta Barat. Selebihnya, mereka memasarkan produk secara daring melalui lapak lainnya.Seorang perajin pakaian wanita, Dimita Agustin, mengaku memproduksikain tradisional, seperti batik, tenun, dan sutra.

Dimita menyebut pakaian wanita dijual dengan harga 300 ribu sampai tiga juta. Dia juga mengaku telah menjual serta ikut memamerkan produknya ke lima benua. "Syukurlah saya sudah pameran di lima benua," ujarnya. Dia juga pernah ke Afrika Selatan.

Sedangkan pameran di Asia Tenggara, dia dibiayaiDekranasda seperti ke Singapura dan Malaysia. Dimita menuturkan untuk pameran di luar Asia Tenggara, dibiayai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Dimita juga menyebut Dekranasda menjadi pintu usahanya untuk mengenal jaringan bisnis pakaian internasional. "Jadi, untuk pameran ke luar negeri, kita diseleksi atau dikurasi oleh pengurus Dekranasda," tutur Dimita. Menurutnya, pameran di luar negeri juga bagian dari upaya membangun jaringan pemasaran internasional.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top