Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Dies Natalis

Prodi Harus Sesuaikan Perkembangan Zaman

Foto : BPMI Setpres/Laily Rachev

Presiden Joko Widodo menghadiri Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-46 Universitas Sebelas Maret (UNS) yang digelar di UNS Tower Ki Hadjar Dewantara, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah, Jumat (11/3).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Perguruan Tinggi diminta menyesuaikan program studi (prodi) dengan perkembangan zaman untuk mempersiapkan SDM. Permintaan ini disampaikan Presiden Joko Widodo saat memberi pengarahan pada Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-46 Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, yang dipantau dari Jakarta secara virtual, Jumat (11/3).

Menurut Presiden, penyiapan SDM dua tahun ini menjadi penting karena Indonesia akan menikmati bonus demografi pada 2035. "Program studi sekarang mungkin hanya relevan lima tahun. Hati-hati dengan kecepatan perubahan zaman," kata Presiden. Dia mengungkapkan bahwa masih banyak prodi beberapa universitas tidak berubah, meski sudah berjalan 20-30 tahun.

Kepala Negara juga mengakui bahwa pembubaran prodi sulit. Bahkan demikian juga pembentukan yang baru. Padahal, kata Presiden, kewenangan untuk membentuk prodi baru sudah didelegasikan kepada perguruan tinggi (PT) yang ditetapkan statusnya sebagai badan hukum milik negara (BHMN). Sekarang setidaknya ada 15 PT berstatus BHMN.

Selain prodi, Presiden juga menekankan pusat studi PT yang sudah tidak relevan, namun tidak juga dibubarkan. "Pusat studi yang saya dengar demikian. Yang saya tahu juga demikian. Yang lama tidak dibubarkan. Yang sudah zadul tidak dibubarkan. Yang baru juga enggak dibentuk," kata Presiden.

Jokowi menambahkan bahwa transformasi pendidikan, PT harus lincah, cepat belajar dan updated atau mengikuti perubahan zaman. Karena ilmu pengetahuan berkembang sangat cepat, PT juga harus mengikuti dengan program pendidikan yang dinamis. PT juga mesti memiliki riset sesuai dengan tantangan zaman.

Kuasai Teknologi
Sementara itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin minta UNS Surakarta, terus memperkuat penguasaan teknologi digital untuk mempersiapkan generasi tangguh ke depan. "Penguasaan teknologi digital menjadi kunci kekuatan. Namun, harus disertai kreativitas, inovasi, kepedulian sosial, dan keimanan," ujar Wapres.

Ma'ruf mengatakan, UNS juga diharapkan tetap mengembangkan nilai-nilai kemajemukan dan toleransi. Menurutnya, konsistensi UNS sebagai kampus ramah terhadap pluralisme, hendaknya terpantul dari para lulusan. Mereka mesti senantiasa menghargai kemajemukan, menjaga toleransi, dan merawat kebinekaan.

Wapres juga mengimbau, UNS terus berpartisipasi aktif dalam menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi, demi terwujudnya kemakmuran bangsa. Dia menambahkan, UNS sebagai Kampus Benteng dan Pelopor Pancasila harus terus berkontribusi mewujudkan Indonesia makmur dan penuh berkah.

Sedangkan Rektor UNS Jamal Wiwoho menyebutkan, internasionalisasi menjadi tantangan tersendiri bagi UNS sejak ditetapkannya sebagai (PTNBH) pada tahun 2020. Untuk memenuhi kebutuhan pengembangan sebagai perguruan tinggi kelas dunia tersebut, kata Jamal, UNS telah membangun Tower 11 bernama Gedung Ki Hajar Dewantara.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara, Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top