Priska Raih 8 Trofi Kejuaraan Tenis Dunia

JAKARTA - Atlet tenis Indonesia, Priska Madelyn Nugroho, berhasil meraih delapan tropi pada Kejuaraan Tenis Dunia di Tunisia, yang menjadi suatu pencapaian untuk peringatan hari ulang tahun (HUT) RI ke-77. Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, mengatakan bahwa kemenangan dan perolehan delapan tropi itu merupakan suatu hadiah HUT RI ke-77. Menurut dia, Priska telah mengharumkan Merah Putih dalam kejuaraan tenis internasional di Monastir, Tunisia, pada Selasa (16/8).

"Kami bangsa Indonesia sangat bangga dan gembira atas capaian prestasi Priska Nugroho dalam kejuaraan tenis dunia di Monastir, Tunisia. Ia berhasil mengalahkan para pemain unggulan dunia," kata Dubes Zuhairi dalam pesannya.

"Saya menonton langsung, dan KBRI Tunis memberikan dukungan penuh selama enam minggu Priska bertanding. Meraih delapan tropi sekaligus merupakan prestasi yang luar biasa. Sungguh, ini hadiah terbaik untuk HUT Kemerdekaan RI ke-77," ujarnya. Priska Madelyn Nugroho berhasil meraih meraih delapan tropi, yaitu tiga tropi untuk tenis tunggal putri, satu tropi untuk runner-up tunggal putri dan empat tropi untuk tenis ganda putri.

Priska berhasil meraih 8 tropi bergengsi dalam kejuaraan tenis tersebut dengan mengalahkan para petenis unggulan dunia. Untuk itu, Dubes Zuhairi mengungkapkan kegembiraan dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada petenis putri Indonesia itu. Dubes Zuhairi juga berharap agar Priska terus berlatih dan meraih prestasi lebih baik lagi pada masa-masa mendatang. Sedangkan Priska Nugroho mempersembahkan tropi-tropi ini untuk Indonesia. "Puji Tuhan, saya dapat meraih ini semua," katanya

Serena Tersingkir

Sementara itu, Serena Williams tersingkir dari turnamen WTA/ATP Cincinnati Masters dalam babak pertama, Rabu (17/8) pagi WIB. Dia kalah dua set langsung dari juara bertahan AS Open, Emma Raducanu. Serena yang pekan lalu mengindikasikan pensiun usai AS Open bulan ini, bukan tandingan petenis remaja Inggris Raducanu, yang menang 6-4, 6-0.

Petenis berusia 40 tahun itu meninggalkan lapangan dengan cepat setelah kekalahan tanpa berbicara kepada jurnalis TV dan tidak mengadakan konferensi pers. Raducanu mematahkan servis Williams pada awal kedua set untuk mengklaim kemenangan dalam pertemuan pertama dan kemungkinan terakhirnya dengan juara tunggal Grand Slam 23 kali itu.

"Saya gugup dari poin pertama hingga terakhir. Serena berbahaya dan bisa bangkit dari situasi apa pun," ujar Raducanu. "Saya harus tetap fokus. Saya sangat senang berhasil menjaga ketenangan," sambungnya. Serena Williams, pemenang gelar di turnamen ini pada tahun 2014 dan 2015, hanya berkompetisi dalam pertandingan keempat tahun 2022 setelah memulai musimnya di Wimbledon.
Halaman Selanjutnya....