Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

President University Gandeng Unpad Buka Fakultas Kedokteran

Foto : Istimewa

PresUniv dan Fakultas Kedokteran, Unpad melakukan penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk mendirikan Prodi Kedokteran di PresUniv.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Untuk mendukung tersedia sumber daya manusia bidang kesehatanPresident University (PresUniv) berkerja sama denganUniversitas Padjajaran (Unpad) melakukan penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) untukmendirikan Prodi Kedokteran di PresUniv.

Founder PresUniv,Darmono mengatakan kawasan industri Jababeka, yang dibangun sejak akhir 1990-an, semakin berkembang menjadi kawasan industri terpadu dan terintegrasi. Kawasan ini telah berkembang menjadi kota mandiri dengan dihuni oleh lebih dari 1 juta penduduk, yang sebagian besar di antaranya merupakan warga kelas menengah. Di seputar kawasan ini juga sudah ada lebih dari 20 rumah sakit.

"Semua fasilitas pendukung sudah tersedia. Hanya masih ada yang kurang, yakni belum tersedianya institusi pendidikan kedokteran. Jadi, penandatanganan kerja sama kali ini kembali menjadi langkah maju bagi PresUniv untuk mendirikan Prodi Kedokteran," kata Darmono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/12).

Ia menambahkan PKS kali ini mencakup dua klausul, yakni dalam rangka pendirian Program Studi Kedokteran di PresUniv dan pengembangan Academic Health System (AHS) di kawasan industri Jababeka. AHS atau sistem kesehatan akademis adalah pengorganisasian segala institusi kesehatan yang di kawasan industri Jababeka dan sekitarnya, seperti rumah sakit, institusi pendidikan kedokteran, lembaga pendidikan kesehatan, riset dan lainnya.

"Wujud akhir dari AHS adalah tersedianya sistem layanan kesehatan yang terintegrasi guna meningkatkan mutu layanan kesehatan ke masyarakat, serta adanya riset yang unggul dan mendukung pengembangan layanan kesehatan " katanya.

Darmono mengungkapkan kampus ini sudah lama ingin membuka pendidikan kedokteran, namun terhambat oleh regulasi tentang moratorium pendirikan Program Studi atau Fakultas Kedokteran yang sudah diterapkan sejak tahun 2016 oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).

Dengan terus bertambahnya jumlah rumah sakit yang ada di Cikarang dan sekitarnya, kini kebutuhan akan SDM kesehatan, termasuk dokter, terus meningkat. Maka, adanya Program Studi Kedokteran di Cikarang, Bekasi, sudah menjadi kebutuhan.

"Dengan adanya pendampingan dari Fakultas Kedokteran, Unpad, kami berharap Program Studi Kedokteran di PresUniv akan mampu menghasilkan dokter-dokter yang berkualitas. Jadi, merupakan kehormatan bagi PresUniv bisa menandatangani PKS dengan Fakultas Kedokteran, Unpad, yang namanya sudah begitu besar dan bersejarah," katanya.

Sementara, Dekan Fakultas Kedokteran Unpad Prof. Yudi Mulyana Hidayat menyampaikan apresiasi atas kepercayaan PresUniv terhadap Fakultas Kedokteran, Unpad, untuk memberikan pendampingan. Pihaknya sangat menghargai kepercayaan PresUniv.

"Terkait soal pengembangan AHS di kawasan industri Jababeka, kami menekankan pentingnya dukungan dari segenap stakeholders. Jika tanpa dukungan dari seluruh pihak, pengembangan AHS tidak akan berhasil," katanya.

Darmono juga kembali mengatakan program perkuliahan di PresUniv selama ini menggunakan bahasa Inggris. Maka, dokter-dokter lulusan PresUniv juga akan fasih berbahasa Inggris. Saat ini kemampuan dalam berbahasa Inggris menjadi sangat penting. Masih banyak jurnal, publikasi ilmiah, seminar atau event berskala internasional yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar.

"Selain itu kemampuan berbahasa Inggris juga diperlukan oleh mahasiswa atau lulusan PresUniv yang ingin memperluas jejaringnya sampai ke tingkat internasional. Dengan begitu, peluang mahasiswa dan lulusan Program Studi Kedokteran, PresUniv, untuk mengembangkan diri menjadi sangat terbuka," katanya.

Bahkan, ungkap Darmono, dengan kemampuannya berbahasa Inggrisnya, peluang bagi lulusan Program Studi Kedokteran, PresUniv, untuk berkarier dalam bidang kedokteran di luar negeri juga menjadi sangat terbuka. Jadi, kelak Indonesia akan mampu mengekspor tenaga kerja yang berkualitas. Indonesia akan mampu mengekspor tenaga kerja yang terdidik, bukan hanya tenaga kerja kasar.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top