Presiden: RAPBN 2020 Harus Gambarkan Daya Tahan Ekonomi
"Untuk investasi SDM sudah saya singgung, ini tidak bisa ditunda-tunda lagi karena pembangunan SDM memerlukan kehadiran negara. Sebab itu, sejak mulai di kandungan, bayi sampai anak-anak kita memasuki masa emas harus betul diperhatikan, jangan sampai ada kenaikan angka stunting," jelas Jokowi.
Ekonomi Melambat
Secara terpisah, pakar ekonomi dari Universitas Brawijaya, Munawar Ismail, mengatakan meskipun kondisi ekonomi sukar diprediksi, RAPBN harus disusun secermat mungkin terutama soal pertumbuhan, karena hal itu akan berhubungan dengan banyak aspek seperti pajak, lapangan kerja, dan lain-lain.
"Jangankan pemerintah, IMF (Dana Moneter Internasional), Bank Dunia sekalipun selalu merevisi target-target mereka karena ekonomi sulit diprediksi. Tapi memang perlu lebih cermat, itu otomatis," papar dia ketika dihubungi, Senin.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2019 hanya 5,05 persen secara tahunan, atau melambat dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 5,27 persen.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya