Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Makro Ekonomi

Presiden Minta TPIP-TPID Jaga Stabilitas Harga

Foto : ISTIMEWA

Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga barang, terutama kebutuhan pokok.

"Dalam kesempatan ini saya ingin menekankan beberapa hal untuk menjadi perhatian TPIP dan juga TPID. Jaga terus ketersediaan stok dan stabilitas harga barangbarang utamanya barang-barang kebutuhan pokok," ujar Presiden Jokowi dalam peresmian pembukaan Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2021, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (25/8), sebagaimana disaksikan melalui tayangan langsung kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Presiden mengatakan dalam kondisi daya beli masyarakat yang menurun, stabilitas harga bahan-bahan pangan sangat penting bagi rakyat. Karena itu, Kepala Negara meminta agar hambatan yang ada dapat diselesaikan, baik kendala di sisi produksi maupun distribusi. "Tiap kota harus cek, lihat lapangan bagaimana, apakah ada kendala produksi, apakah ada kendala distribusi," ujar Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi mengatakan pada kuartal II-2021, Indonesia mampu tumbuh 7,07 persen secara tahunan atau year on year (yoy), dengan inflasi terkendali di angka 1,52 persen yoy, atau jauh di bawah target 2021 yaitu 3 persen.

Namun, Presiden Jokowi mengingatkan inflasi yang rendah juga bisa menjadi hal yang tidak menggembirakan, karena bisa mengindikasikan turunnya daya beli masyarakat akibat pembatasan aktivitas dan mobilitas.

Terjaga Rendah

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo melaporkan inflasi terjaga rendah di hampir seluruh daerah Indonesia dan secara nasional tercatat sebesar 1,52 persen (yoy) per Juli 2021.

"Kondisi ini sejalan dengan terjaganya ekspektasi inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah, belum kuatnya permintaan, serta ketersediaan pasokan," ucap Perry Warjiyo dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2021 di Jakarta, Rabu (25/8).

Dia memperkirakan inflasi pada 2021 dan 2022 akan terjaga dalam kisaran sasaran yaitu 2- 4 persen. Meski demikian, dia memperingatkan kemungkinan akan terdapat risiko kenaikan inflasi pada 2022 yang perlu diantisipasi sejalan dengan peningkatan permintaan domestik dan kenaikan harga komoditas dunia.

Perry Warjiyo pun menyampaikan apresiasi terhadap Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) maupun Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) atas sinergi yang erat dalam mewujudkan stabilitas harga, sehingga mendukung upaya pemulihan ekonomi Indonesia dan menjaga kesejahteraan rakyat.

Karenanya. dia menegaskan seluruh kebijakan bank sentral baik moneter, makroprudensial, hingga sistem pembayaran akan dikerahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi atau progrowth saat ini.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top