Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Penanganan Wabah I Mobilitas Masyarakat Jangan Terlalu Tinggi

Presiden Minta Sleman Optimalkan Vaksinasi Lansia

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

SLEMAN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kustini Sri Purnomo, mengoptimalkan vaksinasi Covid-19 untuk kelompok warga lanjut usia (lansia).

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan kepada jajaran Forkompinda se- DIY di Kompleks Kepatihan Danurejan, Yogyakarta, Jumat (10/9).

"Kami diminta agar mengoptimalkan vaksinasi untuk lansia karena kelompok usia tersebut cukup rawan terpapar Covid-19," kata Kustini, di Sleman usai bertemu Presiden Jokowi.

Kustini mengatakan Presiden menyebut kasus atau angka kematian akibat Covid-19 paling tinggi terjadi pada kelompok lansia. Dari total pasien yang meninggal akibat virus berbahaya tersebut, sebanyak 46,6 persen di antaranya merupakan lansia.

"Berangkat dari problem itu, Presiden meminta kepala daerah menyusun strategi untuk mendorong percepatan vaksinasi bagi kalangan lansia," katanya.

Ia mengatakan salah satu upaya yang dapat dilakukan yakni dengan mengalokasikan vaksin khusus bagi lansia yang mencakup pelaksanaan vaksinasi di fasilitas kesehatan maupun tempat lain.

"Presiden Jokowi minta lansia harus diprioritaskan dalam setiap pelaksanaan vaksinasi. Ada jatah khusus lansia agar semakin banyak yang divaksinasi," katanya.

Mobilitas Masyarakat

Kustini mengatakan selain vaksinasi, Presiden Jokowi juga menyoroti tingginya mobilitas masyarakat di Kabupaten Sleman. Untuk itu, orang nomor satu di Indonesia itu meminta ada strategi lain untuk mengatur pergerakan masyarakat agar tidak menimbulkan klaster Covid-19.

"Tadi juga kita diminta hati-hati dengan varian baru yakni varian Mu. Mobilitas masyarakat di Sleman yang sangat tinggi harus diperhatikan agar tidak merusak capaian positif dalam minggu-minggu terakhir ini," katanya.

Kustini segera menyusun strategi percepatan vaksin bagi kelompok lansia. Sejauh ini, vaksinasi untuk kelompok usia di atas 60 tahun itu telah mencapai 55,1 persen untuk dosis pertama.

"Sasaran lansia di Sleman sebanyak 159.395 orang dan saat ini yang sudah vaksin dosis pertama 68.776 orang. Untuk dosis kedua baru 49.824 atau sekitar 39,8 persen. Capaian ini akan kita terus dorong agar kelompok rentan ini bisa terhindarkan dari kasus berat jika terpapar," katanya.

Sementara itu, untuk mobilitas masyarakat, Pemkab Sleman masih melakukan sejumlah pembatasan melalui aturan PPKM dan mematikan lampu penerangan jalan. Hal itu sebagai upaya untuk meminimalisir pergerakan masyarakat terutama kerumunan.

"Meskipun di level 3 ini sudah ada beberapa pelonggaran, kita masih lakukan beberapa pembatasan. Seperti aturan waktu tutup untuk kafe, angkringan, rumah makan, dan termasuk aturan waktu makan. Jam pemadaman lampu reklame saat malam hari di beberapa titik juga masih diberlakukan. Semoga dengan upaya itu mobilitas masyarakat masih bisa kendalikan," katanya.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, mengatakan varian baru Covid-19 bernama Mu atau B.1621 hingga saat ini belum terdeteksi di Indonesia berdasarkan hasil laporan sekuensing dari 5.835 sampel.

"Sampai saat ini tidak kurang dari 5.835 hasil sekuensing sudah kita laporkan, sebanyak 2.300 di antaranya adalah varian Delta yang ditemukan di 33 provinsi," kata Nadia.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, Agus Supriyatna, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top