Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Presiden Jokowi Resmikan Pengoperasian Tol Semarang-Demak Seksi 2

Foto : Istimewa

Presiden Joko Widodo didampingi Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono (kiri), Menteri Sekretaris Negara Pratikno (kanan) dan Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad memencet sirene saat peresmian pengoperasian Jalan Tol Semarang-Demak seksi 2 ruas Sayung-Demak di GT Sayung, Sabtu (25/2).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Presiden Joko Widodo pada Sabtu (25/2) meresmikan pengoperasian jalan tol Semarang-Demak seksi 2 ruas Sayung-Demak. Peresmian dilakukan setelah pembangunan konstruksi dirampungkan oleh PT PP Semarang Demak.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam kesempatan itu, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Menteri ATR, Hadi Tjahjanto, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PTPP, Agus Purbianto serta jajaran pejabat pemerintahan lainnya.

Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad dalam keterangannya mengatakan proyek yang dinaungi Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT PP Semarang Demak (PPSD) itu berlokasi di utara Jalan Nasional Semarang-Demak, sehingga akan menunjang transportasi pada jalur Pantura, Provinsi Jawa Tengah.

PPSD sendiri adalah salah satu portofolio investasi menjanjikan yang dimiliki oleh PTPP. PPSD merupakan anak usaha PTPP yang bergerak di bidang pengembangan dan pengelolaan jalan tol. Dalam BUJT tersebut, PTPP memiliki porsi kepemilikan saham mayoritas sebesar 75,10 persen sedangkan sisanya 24,90 persen dimiliki oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).

Novel menjelaskan, jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 memiliki lintasan sepanjang 16,01 kilometer dimulai dari Sayung KM 449 sampai dengan KM 465. Adapun, nilai investasi ruas tersebut mencapai 5,9 triliun rupiah yang memiliki skema pengembalian berupa tarif serta masa konsesi selama 50 tahun.

"Investasi jalan tol ini sangat menjanjikan dimana memiliki nilai Internal Rate of Return (IRR) sebesar 11,56 persen. Nilai IRR tersebut sangat dipengaruhi oleh angka proyeksi Lalu Lintas Harian Rata-Rata (LHR) sebesar 16.934 kendaraan per hari di tahun 2023 ini," jelas Novel.

Tarif awal tol Semarang Demak Seksi 2 Ruas Sayung-Demak itu untuk kendaraan golongan I sebesar 1.195 rupiah per kilometer atau sebesar 19 ribu rupiah yang akan mulai diberlakukan pada tanggal 27 Februari 2023.

Atasi Rob

Lebih lanjut Novel mengatakan jalan Tol Semarang-Demak merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diinisiasi untuk mengatasi berbagai masalah transportasi yang ada di daerah termasuk sering terendamnya Jalan Nasional Pantura (Kaligawe-Sayung) akibat banjir rob.

Selain itu juga untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di Jalan Nasional Pantura terutama Kaligawe dan Terboyo, serta kerugian ekonomi akibat terganggunya kegiatan logistik pada Kawasan Industri.

Dengan kehadiran jalan tol tersebut dapat memangkas waktu tempuh dari Semarang ke Demak menjadi ±20 menit dari sebelumnya mencapai 45 menit sampai 1,5 jam. Pembangunan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut juga diharapkan dapat meminimalisir banjir rob yang sering melanda kawasan pesisir Semarang dan Demak.

Selain itu, kehadiran jalan tol tersebut diharapkan dapat meningkatkan potensi pengembangan wilayah di sepanjang koridor rencana serta meningkatkan konektivitas di kawasan industri sekitar.

Dalam pembangunan jalan tol tersebut kata Novel, kontraktor menerapkan berbagai inovasi dan teknologi konstruksi terdepan, antara lain pengecoran rigid pavement dengan slipform paver, penggunaan bambu untuk timbunan trial embankment, PVD dengan kedalaman 42 meter yang merupakan pertama di Indonesia dalam trial embankment.

"Pembangunan tol ini sebagai dukungan langsung dan kontribusi PTPP kepada negeri untuk turut meningkatkan konektivitas antar wilayah melalui transportasi darat. Bisnis investasi Jalan Tol Trans Jawa ini diprediksi masih cukup menarik dan menjanjikan bagi perusahaan," pungkas Novel.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top