Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Presiden Jokowi Paparkan Empat Kekuatan untuk Membangun Indonesia

Foto : BPMI SETPRES

Tangkapan layar - Presiden Jokowi menyampaikan pidato pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dalam rangka HUT Ke-77 Proklamasi Kemerdekaan RI, di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8) pagi.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Presiden Joko Widodo memaparkan empat kekuatan yang dimiliki bangsa Indonesia untuk membangun negara yang kuat dalam pidato kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR Senayan, Jakarta, Selasa (16/8).

Menurut Jokowi, bangsa Indonesia telah menunjukkan diri sebagai bangsa yang tangguh dalam menghadapi pandemi Covid-19. Masyarakat dusun dan masyarakat kampung saling melindungi dan saling berbagi. Tokoh agama dan tokoh adat aktif mendampingi masyarakat. Organisasi sosial keagamaan bergerak cepat membantu masyarakat. Tenaga kesehatan, TNI dan Polri, dan jajaran birokrasi saling bersinergi bersama-sama, bergotong royong, dan lembaga-lembaga negara juga mendukung Pemerintah dalam menghadapi situasi yang tidak pasti.

"Kalau kita mampu mengelola pandemi dengan baik, berarti artinya kita juga insyaallah pasti mampu mengelola agenda-agenda besar lainnya dengan baik pula. Inilah kekuatan pertama kita untuk membangun negara kita, Indonesia," kata Jokowi.

Kekuatan kedua Indonesia, lanjut Jokowi, adalah sumber daya alam yang melimpah. Wilayah yang luas dengan keanekaragaman hayati terkaya di dunia pasti menjadi kekuatan besar Indonesia, jika kita kelola secara bijak dan berkelanjutan.

Syaratnya satu, harus dihilirkan dan diindustrikan di dalam negeri, agar nilai tambah bisa maksimal untuk kepentingan nasional. Hal ini akan membuka lapangan kerja, meningkatkan ekspor, menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan negara, serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

"Kekuatan ketiga kita adalah bonus demografi. Jumlah penduduk yang sangat besar, dan didominasi oleh anak-anak muda usia produktif, serta daya beli masyarakat yang terus meningkat, akan menjadi motor penggerak ekonomi nasional dalam menghadapi kompetisi global," katanya.

Dan tak kalah penting kekuatan keempat, kepercayaan internasional yang meningkat tajam. "Indonesia diterima oleh Rusia dan juga diterima Ukraina sebagai jembatan perdamaian. Diterima negara-negara besar, walau geopolitik sedang panas, dan juga dipercaya PBB sebagai Champions dari Global Crisis Response Group untuk penanganan krisis global, baik krisis pangan, krisis energi, maupun krisis keuangan," papar Jokowi.

Tahun ini, kata Presiden, Indonesia menjadi Presiden G20, organisasi 20 negara ekonomi terbesar di dunia. Tahun depan Indonesia juga menjadi ketua negara-negara ASEAN. "Artinya, kita berada di puncak kepemimpinan global dan memperoleh kesempatan besar untuk membangun kerja sama-kerja sama internasional," terangnya.

Selain itu, Jokowi mengatakan, kepercayaan besar masyarakat internasional juga dirasakan di dalam negeri. Reformasi struktural untuk daya saing dan iklim berusaha terus dilakukan. Ekosistem investasi dan pertumbuhan UMKM terus diperbaiki. Hilirisasi dan manufaktur di dalam negeri juga tumbuh pesat. Pertumbuhan investasi meningkat tajam, di mana saat ini 52 persennya sudah berada di luar Pulau Jawa.

"Artinya, ekonomi kita bukan hanya tumbuh pesat, tetapi juga tumbuh merata, menuju pembangunan yang Indonesia Sentris," kata Jokowi.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Lili Lestari

Komentar

Komentar
()

Top