Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pemerintah

Presiden Joko Widodo Pertimbangkan untuk Membeli Minyak dari Russia

Foto : AFP/ ANGELOS TZORTZINIS

Kapal tanker berbendera Liberia Ice Energy (kiri) memindahkan minyak mentah dari kapal tanker berbendera Russia Lana, di lepas pantai Karystos, di Pulau Evia, baru-baru ini.

A   A   A   Pengaturan Font

Lebih jauh, Aditya membeberkan Presiden Jokowi perlu mengambil langkah berani demi selamatnya ekonomi Tanah Air yakni bisa kembali menurunkan harga pertalite sebab demo demi demo yang terjadi bisa berujung pada instabilitas.

"Kita sedang mau bangkit dari pandemi, dihantam harga minyak. Permintaan pasti turun, yang bahaya adalah tingkat pengangguran yang bisa melesat. Ini masa sulit, Presiden harus berani sekaligus bisa memainkan negosiasi dengan AS dan sekutunya," jelas Aditya.

Pakar resolusi konflik hubungan internasional dari Universitas Brawijaya, Malang, Adhi Cahya Fahadayna, mengatakan pemerintah patut untuk mempertimbangkan impor minyak dari Russia, mengingat belum ada kesepakatan atau larangan resmi dari pihak sekutu terkait transaksi migas tersebut.

Menurut Adhi, belum ada kesepakatan atau larangan sebagaimana pembelian senjata dari Russia, seperti yang diatur dalamUndang-Undang Penentang Lawan Amerika melalui Sanksi (Countering America's Adversaries Through Sanctions Act). Hal itu justru menjadi peluang di tengah krisis.

"Untuk pembelian ke Russia yang diembargo itu kalau kita beli senjata, tapi itu pun berlaku secara spesifik, karena ada perjanjiannya. Namun, untuk pembelian minyak belum ada konsekuensi yang mengikat, hanya saja mungkin implikasinya adalah kecurigaan saja dari negara-negara barat," kata Adhi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top