Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Hubungan Bilateral I Filipina Sempat Ancam untuk Hentikan VFA pada Februari Tahun Lalu

Presiden Duterte Urung Akhiri Pakta Pertahanan Filipina-AS

Foto : AFP/Philippines’ Presidential Photographers Divisi

Pertemuan Duterte-Austin l Presiden Filipina, Rodrigo Duterte (tengah), saat menyambut kedatangan Menhan AS,  Lloyd Austin (kiri) di Istana Malacanang, Manila, pada Kamis (29/7) malam. Menhan Austin bertemu dengan Presiden Duterte untuk membahas kelanjutan dari pakta pertahanan AS-Filipina.

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Rodrigo Duterte memutuskan untuk melanjutkan pakta pertahanan antara Filipina dan AS setelah sebelumnya berniat untuk mengakhirinya. Keputusan itu disambut baik oleh kedua belah pihak.

MANILA - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, telah membatalkan keputusan untuk mengakhiri kesepakatan militer penting dengan Amerika Serikat (AS). Hal itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana, saat kunjungan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, ke Filipina pada Jumat (30/7).

Sebelumnya pada Februari tahun lalu, Duterte mengatakan kepada AS bahwa ia berencana untuk membatalkan Perjanjian Kunjungan Pasukan (Visiting Forces Agreement/VFA) setelah Washington DC membatalkan visa sekutu dekatnya yang memimpin kampanye perang terhadap narkoba di Filipina.

Sejak saat itu, kesepakatan VFA telah diperpanjang tiga kali, terakhir diperpanjang pada Juni setelah berbulan-bulan negosiasi antara kedua belah pihak.

"VFA kembali diberlakukan kembali," ucap Menhan Lorenzana dalam konferensi pers bersama dengan Menhan Austin, yang berada di Manila pada akhir tur lawatannya ke wilayah Asia Tenggara. "Tadi malam, setelah pertemuan antara presiden dan Menhan Austin, Presiden Duterte memutuskan untuk menarik kembali surat dihentikannya VFA," kata Lorenzana.

VFA yang digagas sejak 1998 telah memberikan kerangka hukum bagi AS untuk mengadakan latihan dan operasi militer bersama di Filipina dan merupakan komponen kunci dari aliansi kedua negara selama beberapa dekade. Saat ini pakta pertahanan bersama itu dipandang sebagai benteng melawan pengaruh Tiongkok yang berkembang amat pesat di kawasan Asia tenggara.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top