Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Nasional

Presiden Bertemu Yusril Ihza Mahendra Bahas Ketatanegaraan

Foto : Dok Setkab

Sebelum Pertemuan - Presiden Joko Widodo dan pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra, sebelum melakukan pertemuan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (30/11).

A   A   A   Pengaturan Font

BOGOR - Presiden Joko Widodo bertemu dengan pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (30/11). Dalam pertemuan yang digelar tertutup tersebut, Presiden dan Yusril membahas persoalan negara, khususnya terkait ketatanegaraan.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi usai menunaikan salat Jumat bersama Yusril di Masjid Baitussalam, Kompleks Istana Kepresidenan Bogor.

"Ya berbicara banyak mengenai negara, terutama ketatanegaraan," kata Presiden Jokowi yang didampingi Yusril Izha Mahendra.

Yusril diketahui datang seorang diri dan diterima langsung oleh Presiden di ruang kerjanya sekitar pukul 11.25 WIB. Setelah itu, keduanya duduk bersama. Hadir mendampingi Presiden yakni Menteri Sekretaris Negara, Pratikno.

Presiden menuturkan bahwa dirinya mengaku sudah mengenal Yusril sejak masih menjabat sebagai Wali Kota Solo. Bahkan, lanjut Presiden, hubungannya terus berlanjut saat masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Saya pernah ke rumah Prof Yusril. Jadi, menurut saya, saya dengan beliau ini kawan dan sahabat yang akrab dan baik," ucap Presiden yang menyupiri langsung Yusril dari Gedung Garuda Istana Bogor ke masjid dengan mobil golf untuk melaksanakan salat Jumat.

Yusril yang berada di samping Presiden mengatakan bahwa dirinya tidak pernah berseberangan dengan Jokowi meski sering memberikan kritik.

"Pak Jokowi pasti paham bahwa kadang-kadang ada kritik disampaikan. Tapi, semua itu dengan niat yang baik. Kritik yang konstruktif, bukan asal kritik tanpa alasan, karena niatnya baik, beliau juga dengarkan, pertimbangkan. Kalau sesuai, ya dilaksanakan, kalau tidak sesuai, ya tidak dilaksanakan. Itu saja," kata Yusril.

Yusril menjelaskan, selain kritik, dirinya juga sering memberikan saran terutama yang terkait dengan bidang hukum, baik yang ditanyakan langsung oleh Presiden maupun yang tidak.

"Ada yang beliau pertimbangkan. Mudah-mudahan membawa manfaat bagi kehidupan bangsa dan negara kita semuanya," tutur Yusril.

Di Luar Pemerintah

Dalam kesempatan itu, Yusril ikut menyinggung dirinya mau menjadi pengacara Jokowi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

"Sebenarnya sudah banyak sekali para ahli yang memberikan masukan kepada beliau, terutama Pak Pratikno, Pak Yasona Laoly, Pak Wiranto. Jadi, saya memang diajak bicara oleh Pak Erik Thohir pada waktu itu bagaimana kalau saya menjadi lawyer tim penasihat hukum, tapi berada di luar pemerintah seperti sekarang ini," jelas Yusril.

Ia pun akan berusaha sebaik-baiknya supaya proses Pemilu 2019 berjalan baik seperti yang Presiden inginkan. "Kita semua juga menginginkan terlaksana dengan sebaik-baiknya, jujur, adil," ujar Yusril.fdl/AR-2

Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top