Prancis Siapkan Strategi Hentikan Messi

AL KHOR - Pelatih Prancis, Didier Deschamps, mengakui sangat bangga setelah kemenangan 2-0 atas Maroko, Kamis (15/12) dini hari WIB. Kemenangan membawa tim juara bertahan tersebut ke final Piala Dunia Qatar 2022.

Deschamps mengatakan tim asuhannya akan mencoba menemukan strategi untuk menghentikan Lionel Messi yang tengah dalam performa gemilang bersama Argentina.

"Saya sangat bangga. Senang bisa lolos ke final, meski bukan kemenangan mudah," ujar Deschamps. Prancis menang lewat gol di awal laga dari Theo Hernandez dan penyelesaian pemain pengganti, Randal Kolo Muani, di Stadion Al Bayt. "Kami membutuhkan perpaduan antara kualitas, pengalaman, dan semangat tim. Dalam masa-masa sulit kami harus menggali lebih dalam. Saya benar-benar puas dan bangga dengan para pemain," sambungnya.

Prancis akan berupaya menjadi tim pertama dalam 60 tahun yang memenangkan gelar Piala Dunia berturut-turut setelah dua kemenangan beruntun Brasil pada tahun 1958 dan 1962.

Namun, mereka harus bersiap untuk menghadapi tim Argentina yang memiliki Messi. Argentina juga akan mengusung misi balas dendam atas kekalahan 4-3 saat kedua tim bertemu di babak 16 besar, empat tahun lalu.

Messi tampil gemilang sejak awal turnamen. Menurut Deschamps, empat tahun lalu semuanya berbeda. Dia bermain sebagai penyerang sentral. Sedangkan sekarang dia bermain sebagai bagian dari dua penyerang atau tepat di belakang penyerang.

Messi terlihat dalam kondisi sangat baik. Tentu dia salah satu pemain terbaik dunia. Prancis akan mencoba melawan ancaman Messi sebaik mungkin.

"Saya kira ini sama seperti Argentina yang akan mencoba menghentikan beberapa pemain Prancis," ujar Deschamps.

Kemenangan atas Maroko memastikanPrancis mencapai final untuk keempat kalinya dalam tujuh edisi Piala Dunia. Mereka diberi ucapan selamat di ruang ganti oleh Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang terbang ke Qatar untuk menonton pertandingan.

"Ada emosi dan kebanggaan. Jelas itu langkah penting lainnya," ujar Deschamps. Prancis sudah bersama selama sebulan. Tidak pernah mudah, tapi sejauh ini menyenangkan dan para pemain mendapat penghargaan.

Duo PSG

Laga final akan dianggap sebagai pertarungan antara Messi dan rekan setimnya di Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe. Meski tidak mencetak gol, Mbappe memiliki andil dalam kedua gol Prancis ke gawang Maroko. Argentina tentu telah melihat momen-momen kerapuhan lini pertahanan Prancis.

Messi dan Julian Alvarez, yang menjadi pencetak dua gol dalam kemenangan atas Kroasia, akan mengeksploitasi lini belakan Les Bleus. Hernandez mencetak gol dengan tendangan voli akrobatik setelah tembakan Mbappe dibelokkan.

Babak kedua berjalan sesuai keinginan Prancis. Kolo Muani masuk menggantikan Ousmane Dembele, lalu mencetak gol dengan sentuhan pertamanya.

"Saya tidak bisa memikirkannya. Ini gila. Kami sedang bermimpi," ujar Kolo Muani yang berusia 24 tahun. "Final bukan hanya untuk dimainkan, tapi juga untuk dimenangkan," sambungnya. Messi, yang bermain di Piala Dunia kelimanya, berada di jalur menorehkan sejarah dengan memimpin Argentina meraih mahkota Piala Dunia pertama. Diego Maradona menginspirasi tim asal Amerika Selatan itu meraih gelar tahun 1986.

Messi, 35, menegaskan final hari Minggu menjadi penampilan terakhirnya di Piala Dunia. "Bisa mencapai ini, bisa menyelesaikan perjalanan saya di Piala Dunia dengan memainkan pertandingan terakhir di final adalah sesuatu yang sangat menyenangkan," ujarnya. ben/AFP/G-1