Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Ketahanan Energi I Indeks Ketahanan Energi Nasional Berada di Level 6,57

Porsi EBT dalam Bauran Energi Masih Rendah

Foto : Sumber: Keputusan Menteri ESDM No. 39K/20/MEM/2019
A   A   A   Pengaturan Font

"Kenapa kita belum mencapai kategori sangat tahan? Sebab, dua aspek ini yaitu accessibility dan acceptability masih sangat kurang meskipun pemerintah terus berupaya membangun infrastruktur gas, juga BBM (bahan bakar minyak) melalui program BBM satu harga, kita membangun SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum) kecil di daerah 3T (terdepan, terpencil, dan tertinggal)," kata Djoko dalam Seminar Nasional bertajuk Sustaining Indonesia Energy Security and Accomplishing Net Zero Emission (NZE) Through Petroleum Engineering Technology and Education, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Sedangkan untuk aspek acceptability sangat berkaitan dengan lingkungan. Pengembangan EBT di Indonesia pada 2020 baru 11,2 persen. Meskipun sudah meningkat dibandingkan 2015 sebesar 4 persen, namun masih terbilang kecil.

"Kita menuju 23 persen pada 2025 melalui business as usual, mudah-mudahan ini bisa tercapai, dan pada 2050 mencapai 31 persen. Kemudian pada 2060, kita punya target net zero emission, mudah-mudahan EBT sudah di atas 50 persen," jelas Djoko.

Pengukuran ketahanan energi sendiri menggunakan aspek 4A, yakni availability, affordability, accessibility, dan acceptability dan metode pembobotan menggunakan AHP (analytic hierarchy process). Aspek availability adalah ketersediaan sumber energi dan energi baik dari domestik maupun luar negeri.

Lebih lanjut disampaikan untuk aspek affordability yakni keterjangkauan biaya investasi energi, mulai dari biaya eksplorasi, produksi dan distribusi, hingga keterjangkauan konsumen terhadap harga energi. Kemudian, aspek accesibility adalah kemampuan untuk mengakses sumber energi, infrastruktur jaringan energi, termasuk tantangan geografik dan geopolitik.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top