Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Lingkungan Hidup

Polusi Tewaskan Sejuta Warga Tiongkok Per Tahun

Foto : AFP/NICOLAS ASFOURI

Kenakan Masker l Polisi lalu lintas yang bertugas dekat gedung Balairung Agung Rakyat di Beijing, Tiongkok, menggenakan masker saat menjalankan tugasnya, di tengah terjadinya polusi kabut asap pada Maret lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Sebuah hasil riset yang dibeberkan peneliti di Chinese University of Hong Kong (CUHK) pada Selasa (2/10) menyatakan bahwa polusi udara telah menyebabkan kematian sejuta warga dan merugikan perekonomian Tiongkok per tahunnya.

Berdasarkan informasi yang didapat peneliti CUHK, dua polutan ditemukan sebagai penyebab rata-rata 1,1 juta kematian dini di Tiongkok per tahunnya. Selain kematian, polutan juga menyebabkan kerusakan 20 juta ton padi, gandum, jagung, dan kedelai.

"Polusi udara dari kabut asap yang mempengaruhi ozon serta partikel halus, diperkirakan telah merugikan perekonomian Tiongkok sebesar sebanyak 267 miliar yuan per tahunnya dari kematian dini dan gagal panen," demikian kesimpulan riset terbaru dari peneliti di CUHK.

Angka kerugian dihitung dari biaya sosial dari dampak polusi udara yang berpengaruh pada kesehatan publik dan berkurangnya hasil panen.
"Angka ini cukup besar dan signifikan karena nilainya sekitar 0,7 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto) nasional," kata ketua peneliti dari Fakultas Geografi dan Pengelolaan Sumber Daya di CUHK, Steve Yim Hung-lam.

Laporan studi terbaru peneliti dari CUHK yang dipublikasikan di jurnal ilmu pengetahuan Environmental Research Letters ini bersamaan dengan langkah aksi Tiongkok untuk mengurangi dan melawan polutan dan partikel halus yang mempengaruhi lapisan ozon di kota-kota selama 3 tahun mulai 2018.

Tim peneliti yang diketuai Yim menganalisa 2010 masukan polusi yang mempengaruhi lapisan ozon dan partikel halus dari enam sektor ekonomi seperti industri, komersial, pemukiman, agrikultur, pembangkit energi, transportasi darat dan lain-lain seperti aviasi dan kebakaran.

Hasilnya, sektor industri disebut sebagai penghasil terbesar dari dua polusi berupa kabut asap dan partikel halus. Penghasil polusi berikutnya yaitu pemukiman dan sektor komersial yang dipicu dari penggunaan pembakaran batu bara untuk membangkitkan energi panas selama musim dingin. Di kota-kota besar, penggunaan kendaraan jadi sumber utama kedua polusi. Sementara itu polusi yang mempengaruhi ozon dihasilkan dari sektor pembangkit energi.

Kebijakan Menyeluruh

Dalam keterangannya, Yim mengatakan bahwa problem lingkungan hidup yang terjadi saat ini harus segera diantisipasi dengan diberlakukannya kebijakan-kebijakan emisi nasional untuk menyelesaikan segala bentuk masalah agar bisa menghasilkan manfaat maksimal dan langkah ini harus diterapkan seutuhnya dan tak boleh hanya sebagian saja.

"Jika kita menangani satu masalah saja, bisa jadi tak akan memberikan dampak yang efektif bagi hal lainnya," kata Yim. "Tujuan dari riset kami untuk menekankan pentingnya manfaat yang meluas dalam kebijakan-kebijakan pengawasan emisi," imbuh dia.

Ditambahkan Yim, kebijakan yang benar bisa dihasilkan pembuat kebijakan yang tak hanya melihat satu aspek saja, namun hal yang meluas. "Kita tak hanya mencari dampak bagi kesehatan, atau kualitas udara, atau panen. Kita harus melihat secara keseluruhan dan membuat kebijakan yang optimal yang bisa memberikan dampak maksimal bagi mengatasi semua masalah," pungkas profesor dari CUHK itu.

SCMP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top