Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Polusi Cahaya di Malam Hari Picu Obesitas dan Kanker, Kok Bisa?

Foto : Shutterstock

Kehadiran cahaya artifisial menjadi bagian tak terpisahkan dari peradaban modern, terutama bagi kaum urban dan generasi milenial.

A   A   A   Pengaturan Font

Tubuh kita yang sebelumnya berada dalam kegelapan rahim ibu selanjutnya akan memiliki pola ritme siang-malam yang teratur, tetap, dan berulang setiap 24 jam yang dikenal dengan ritme sirkadian.

Terbentuknya ritme tersebut dimediasi oleh adanya saraf penghubung antara mata dan pengatur ritme biologis tubuh yang terdapat di kelenjar hipotalamus di dasar otak yang dikenal dengan pusat jam biologis utama (the master clock).

Pusat jam biologis ini tersusun atas kumpulan saraf yang sangat peka terhadap sinyal terang-gelap dari mata. Sebagian saraf akan aktif dalam kondisi terang, sementara sebagian saraf lainnya hanya dapat beraktivitas dalam kondisi gelap.

Silih bergantinya aktivitas saraf-saraf tersebut selama periode siang dan malam akan menghasilkan sistem sinyal perintah listrik dan kimiawi yang mendikte jam kerja setiap sel penyusun tubuh kita.

Ringkasnya, keteraturan perputaran jam kerja miliaran sel tubuh kita selalu tunduk patuh mengikuti komando perputaran pusat jam biologis utama di hipotalamus. Sedangkan perputaran jam biologis utama bergantung seutuhnya kepada informasi terang-gelap dari mata.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top