Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pendidikan Vokasi - BPJS Ketenagakerjaan Bersinergi dengan Polteknaker

Polteknaker Cetak SDM Siap Pakai

Foto : Koran Jakarta/M Yasin

SINERGI PROGRAM - (dari kiri kekanan) Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammmad Nasir, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Asman Abnur, Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri, dan Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto menyaksikan penandatangan kerja sama sinergi bidang pendidikan antara Polteknaker dan BPJS Ketenagakerjaan yang dilakukan oleh Plt Direktur Polteknaker, Retna Pratiwi dan Direktur Umum & SDM BPJS Ketenagakerjaan, Naufal Mahfudz, di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (26/10). BPJS Ketenagakerjaan mengajak Polteknaker untuk menyinergikan program-program jaminan sosial ketenagakerjaan melalui bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

A   A   A   Pengaturan Font

Keberadaan Polteknaker diharapkan dapat menciptakan SDM yang kompeten dan mampu bersaing di era perdagangan bebas.

BEKASI - Tantangan ketenagakerjaan ke depan yang semakin kompleks membutuhkan sumber daya manusia yang profesional di bidang ketenagakerjaan. Untuk mengantisipasi masalah tersebut, perlu dibangun politeknik yang spesifik pada aspek ketenagakerjaan.

"Oleh karena itu, kita mendirikan Politeknik Ketenagakerjaan yang membuka tiga program studi, yaitu Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Relasi Industri dan Manajemen Sumber Daya Manusia," kata Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri, saat peresmian Politeknik Ketenagakerjaan (Polteknaker) yang berlokasi di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) di Jalan Guntur Raya No 1, Kayuringin Jaya, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (26/10).

Hadir dalam peresmian tersebut, di antaranya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Asman Abnur, dan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohammad Nasir, dan Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto. Menaker mengatakan Polteknaker tersebut diharapkan dapat melatih sumber daya manusia yang kompeten dan mampu bersaing di era perdagangan bebas, khususnya di bidang ketenagakerjaan.

"Saya mengapresiasi besarnya animo masyarakat masuk Politeknik Ketenagakerjaan. Hal ini terbukti dengan kuota kebutuhan mahasiswa yang hanya 90 orang, tapi diperebutkan atau yang mendaptar mencapai 2.605 orang," ujarnya.Hanif mengatakan pendirian politeknik itu juga sebagai bentuk perwujudan pemerintah dalam rangka mendukung Nawacita ke-6, yakni Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia dan Nawa Kerja Ketenagakerjaan ke-2, yakni Percepatan Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja.

"Keberadaan politeknik ini sebagai bentuk jawaban dari kebutuhan kalangan stakeholders yang menginginkan adanya sumber daya manusia yang andal, terampil, kompeten, siap pakai dan siap kerja di bidang ketenagakerjaan yang saat ini masih dibutuhkan," kata Hanif. Di sisi lain, Polteknaker itu juga untuk mengembangkan sistem pendidikan dan pelatihan vokasi sebagai salah satu strategi pemerintah dalam memenuhi kebutuhan pasar.

"Caranya dengan sistem pembelajarannya lebih menitikberatkan pada pembentukan kompetensi hard skill dan juga soft skill, yakni menerapkan skema pendidikan 30 persen teori dan 70 persen praktik," kata Hanif. Menristekdikti, Mohammad Nasir, berharap Polteknaker dapat mendidik anak secara kualitas dan mempermudah memperoleh sertifikasi.

Nantinya, para lulusan Polteknaker ini selaian mendapat ijazah S1 Sarjana Terapan juga akan diberikan sertifikasi kompentensi sehingga mereka benar siap kerja.

Sinergi Program

Dalam kesempatan yang sama, Dirut BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, mengatakan BPJS Ketenagakerjaan bersinergi dengan Polteknaker agar jaminan sosial diajarkan dan dipelajari dalam pendidikan Polteknaker, yang selanjutnya disosialisasikan kepada masyarakat.

Kerja sama ini tertuang dalam dalam nota kesepahaman yang ditandatangani Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Politeknik Ketenagakerjaan, Retna Pratiwi, dan Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan, Naufal Mahfudz, di Bekasi, Kamis (26/10). "Semoga dengan adanya nota kesepahaman ini, pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang jaminan sosial akan semakin meningkat.

Selanjutnya, kami akan menuangkan kolaborasi ini dalam sebuah Perjanjian Kerja Sama (PKS) agar hasil dari kerja sama ini dapat segera terlihat," kata Agus. Naufal Mahfudz menambahkan, kesadaran dan kepedulian publik atas urgensi dari program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Indonesia masih perlu terus ditingkatkan.

Mengingat kondisi Indonesia saat ini yang sedang menikmati bonus demografi dan memerlukan kesiapan pemahaman yang matang dari masyarakat agar timbul kesadaran dari diri masyarakat dan memahami pentingnya pelaksanaan jaminan sosial yang baik untuk mempersiapkan masa depan yang sejahtera. "Karena itu, BPJS Ketenagakerjaan mengajak Polteknaker untuk menyinergikan program-program jaminan sosial ketenagakerjaan melalui bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat," pungkas Noval. cit/E-3

Komentar

Komentar
()

Top