Selasa, 11 Mar 2025, 18:55 WIB

Polresta Mataram Mendorong Pengembangan Program Pekarangan Pangan Lestari

Kepala Kepolisian Resor Kota Mataram Kombes Pol Dr Ariefaldi Warganegara.

Foto: ANTARA

MATARAM– Polresta Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mendorong pengembangan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Kota Mataram sebagai salah satu upaya memanfaatkan pekarangan menjadi sumber tanaman pangan bergizi.

"Program P2L juga menjadi bagian dari program swasembada pangan 2025," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Mataram Kombes Pol Dr Ariefaldi Warganegara di Mataram, Selasa (11/3).

Apalagi, lanjutnya, Kota Mataram sebagai Ibu Kota Provinsi NTB tidak memiliki lahan tidur untuk dimanfaatkan sebagai lahan menanam jagung sesuai program nasional 1 juta hektare.

Karena itu, untuk di Kota Mataram program P2L dan kelompok wanita tani (KWT) terus digencarkan, bahkan sekarang menjadi salah satu tugas pokok Bhabinkamtibmas untuk mendorong masyarakat melaksanakan kegiatan P2L.

"Pekarangan harus dimanfaatkan sebagai sumber tanaman pangan bergizi," katanya.

Pengembangan program P2L di Kota Mataram sejauh ini, katanya, berjalan cukup bagus, hal itu dapat dilihat dari keberadaan kelompok-kelompok P2L di setiap kelurahan menjadi bukti kepedulian warga Kota Mataram terhadap
pentingnya aspek ketersediaan, aksesibilitas, dan stabilitas pangan.

Untuk itulah, pihaknya mengajak seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat untuk berkolaborasi memastikan distribusi pangan yang merata dan meningkatkan penggunaan produk lokal.

"Melalui program itu, diharapkan ketahanan pangan dapat tercapai, memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, serta memperkuat kemandirian bangsa dalam menghadapi tantangan global," katanya.

Sementara menyinggung tentang program tanam jagung, Kapolresta Mataram mengatakan, dengan keterbatasan lahan di Kota Mataram, program tersebut sudah dilaksanakan di wilayah Narmada, Kabupaten Lombok Barat, yang juga menjadi bagian wilayah kerja Polresta Mataram.

Pada akhir Januari 2025, gerakan tanam jagung sudah dimulai dengan luas lahan tanam 2 hektare menggunakan sistem tumpang sari.

"Ditargetkan panen raya perdana akan dilaksanakan pada bulan April 2025," katanya.

Selain di Narmada, lanjutnya, pihaknya masih mencari potensi lahan tidur di Lombok Barat yang bisa dikelola untuk tanam jagung. Kendati secara khusus dari pemerintah pusat tidak menetapkan target lahan di setiap wilayah.

"Kecuali di Pulau Sumbawa mungkin potensi lahan lebih banyak," katanya menambahkan.

Redaktur: Bambang Wijanarko

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: