Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Energi Ramah Lingkungan

“Political Will“ Jadi Kendala Swasembada EBT

Foto : ANTARA/HO-HUMAS PEMPROV JABAR

KUNJUNGAN KERJA I Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan yang juga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dihadapan mahasiswa dan pelajar EMIR (Energi Milenial Indonesia Raya) saat melakukan kunjungan kerja ke Banda Aceh.

A   A   A   Pengaturan Font

Lebih jauh, Dian mengatakan untuk bisa mewujudkan swasembada energi terbarukan, pemerintah harus memberikan insentif kepada swasta dan masyarakat pengguna EBT. Pemerintah perlu mengembangkan iklim investasi yang ramah terhadap sektor ini, tentu dengan kemudahan dan segala macam insentif.

"Hal ini bukan hal yang murah, tetapi karena peralihan energi menjadi keniscayaan maka anggaran harus diprioritaskan, termasuk bagi masyarakat yang mau menggunakan EBT agar semakin banyak digunakan, biayanya akan semakin dapat ditekan," ujar Dian.

Dian mengatakan PLN harus memotori penggunaan energi terbarukan agar swasembada EBT cepat terwujud. PLN harus menjadi pemeran utama dalam peralihan ini dengan lebih fokus mengembangkan pembangkit listrik dari energi bersih.

"Percuma jika orang-orang sudah menggunakan mobil listrik, tetapi mereka mengisi baterainya dari jaringan yang masih bersumber dari energi fosil. Selain itu, pengembangan pembangkit baru dari energi terbarukan tentu membutuhkan teknologi terbaru, yang tentu akan banyak diisi oleh investor luar negeri," kata Dian.

Ekonom energi UGM, Fahmi Radhi, mengatakan untuk mengejar bauran EBT, PLN memiliki peran yang cukup besar karena dialah satu-satunya operator distribusi listrik di Indonesia. Masalahnya, saat ini pembangkit listrik PLN, sebagian besar masih menggunakan batu bara. Untuk mengganti pembangkit batu bara ke EBT tidak bisa sepenuhnya dilakukan PLN.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top