“Political Will“ Jadi Kendala Swasembada EBT
KUNJUNGAN KERJA I Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan yang juga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dihadapan mahasiswa dan pelajar EMIR (Energi Milenial Indonesia Raya) saat melakukan kunjungan kerja ke Banda Aceh.
JAKARTA - Peluang Indonesia mewujudkan swasembada energi baru terbarukan (EBT) sangat besar karena di Tanah Air melimpah dengan hampir semua jenis energi terbarukan. Demikian dikatakan pakar ekonomi dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Dian Anita Nuswantara, kepada Koran Jakarta, Senin (27/12).
"Sebagai negara yang masuk ke dalam kawasan Cincin Api Pasifik atau ring of fire, dan berbentuk kepulauan, kita kaya akan potensi panas bumi, angin, surya, bahkan sampai gelombang laut. Jangan sampai kejadian seperti di sektor pangan, yang dulu mampu swasembada sekarang harus impor terus," kata Dian.
Apa yang disampaikan Dian ini mendukung pernyataan Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) yang juga Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil. Menurut Ridwan, berdasarkan hasil penelitian, Indonesia akan mampu swasembada energi terbarukan dari angin, air, dan matahari, pada 2050.
Menurut Ridwan Kamil, yang jadi kendala saat ini bukan dari sumber daya maupun teknologinya, melainkan kemauan atau political will. Ia berharap tahun 2050 Indonesia bisa menjemput 100 persen energi terbarukan tersebut.
Memberikan Insentif
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya