Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pencemaran Pulau Pari

Polisi Observasi Ulang Tumpahan Minyak

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Polisi terus menyelidiki temuan minyak hitam di Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Observasi ulang dilakukan di lokasi untuk menyelidiki lebih mendalam terkait limbah tersebut.

"Hari ini kami melakukan observasi ulang di lokasi," kata Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Viktor dalam keterangannya kepada detikcom, Selasa (10/4).

Tindakan ini didukung Dinas Lingkungan Hidup dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga melakukan observasi di lokasi. Observasi dilakukan sejak pukul 08.00 WIB tadi "Kami masih mencari sumber dan dampak dari limbah minyak di Pulau Pari," ungkapnya.

Dugaan sementara, limbah tersebut merupakan pek crude oil. "Yaitu minyak yang kalau di air laut mengental," imbuhnya.

Sementara polisi mengimbau masyarakat untuk tidak mendekat ke lokasi sampai limbah itu dibersihkan. "Kemungkinan tidak membahayakan memang, tetapi sebaiknya jangan dulu mendekat ke lokasi," ucapnya.

Lebih jauh Viktor menyampaikan pihaknya belum mengetahui berapa luas pantai yang terdampak tumpahan minyak hitam itu. "Belum, karena memang masih ada di beberapa titik," tuturnya.

Limbah Pabrik

Pencemaan juga terkadi di Sungai Cisadane,Tangerang. Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, prihatin karena belakangan ini kondisi Sungai Cisadane dipenuhi sampah, terutama di Kecamatan Sepatan dan Pakuhaji ketika musim hujan.

"Kami sudah berupaya untuk mengeruk sampah di sungai tapi ini tidak hanya tugas semata pemerintah daerah tapi diharapkan partisipasi warga," kata Kepala DLHK Pemkab Tangerang, Syaifullah

Syaifullah mengatakan belakangan ini sungai tidak hanya penuh sampah tapi juga pencemaran akibat pengelola pabrik membuang limbah.

Menurut dia, memang tugas bersama untuk menjaga lingkungan, tidak boleh hanya dibebankan kepada pemerintah, tapi warga sebagai pengawas harus dapat mencegah ada pihak yang membuang sampah atau limbah ke sungai.

Dia mengatakan warga harus peduli lingkungan bila sungai penuh sampah lalu teriak karena berdampak banjir, tapi lupa membuang sampah sembarangan apalagi ke sungai.

Pihaknya berharap agar warga berperan aktif untuk melaporkan ada pihak yang merusak lingkungan dan membuang sampah. Padahal petugas berupaya mengeruk sampah sungai terutama di Kecamatan Teluknaga mengunakan alat berat demi menghindari banjir.

Sedangkan pekan lalu petugas telah mengangkut sebanyak 130 ton sampah dari Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluknaga dan Kosambi karena menyumbat aliran sungai. Upaya tersebut karena antisipasi musim hujan berdampak terhadap perumahan warga sekitar bantaran kali terendam akibat luapan Sungai Cisadane.

emh/ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : M Husen Hamidy, Antara

Komentar

Komentar
()

Top