Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Karakter Aparat I Hindari Pelanggaran Sekecil Apa pun

Polisi Harus Mampu Kendalikan Emosi di Lapangan

Foto : ANTARA/Ilham Kausar

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto saat diwawancarai di Jakarta, Senin (8/5/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Anggota polisi harus terus meningkatkan kemampuan mengendalikan emosi saat bertugas di lapangan. Instruksi ini disampaikan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto saat memberi arahan dalam apel pengecekan peralatan Direktorat Samapta, Senin (8/5).

"Ini khususnya bagi rekan-rekan yang baru keluar dari pendidikan dan bergabung di Samapta, kesabaran dalam menghadapi aksi-aksi unjuk rasa maupun masyarakat yang melanggar hukum harus ditekankan," katanya. Karyoto juga menyebutkan anggota harus bisa menghindari pelanggaran sekecil apa pun karena saat ini pelanggaran kepolisian mudah viral.

"Saya ingatkan juga rekan-rekan apabila bertingkah laku di hadapan masyarakat, terlebih-lebih apabila menggunakan seragam, harus betul-betul memperhatikan norma-norma adat, agama maupun hukum," katanya. Karyoto juga menyoroti petugas yang membawa kendaraan dinas di jalan yang tidak sesuai aturan untuk ditindak tegas.

"Arogansi petugas di lapangan, ugal-ugalan saat membawa kendaraan dinas, melakukan kegiatan kepolisian di luar surat perintah untuk kepentingan pribadi agar didisiplinkan. Mereka harus ditindak tegas bila melanggar," tandasnya. Mantan Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut juga menyebut para pimpinan pasukan harus menekankan penegakan aturan.

"Terpenting setiap komandan, atasan, dari atasan yang paling kecil, komandan pleton, komandan kompi, dan direktur senantiasa menegakkan aturan," harapnya.

Pelat Dinas

Kapolda juga akan mengevaluasi penggunaan pelat nomor kendaraan dinas kepolisian untuk menghindari penyalahgunaan serta mengantisipasi pemalsuan. Pelat kendaraan memang kadang bisa dibuat di kaki lima baik asli ataupun palsu, sesuai dengan keinginan pembeli.

Hal tersebut dijadikan sebagai langkah evaluasi Polda Metro Jaya karena ternyata banyak oknum berani memakai pelat kendaraan dinas palsu. Artinya, dia bukan meminjam kendaraan, tapi memang membuat pelat palsu. Tujuannya agar untuk melanggar seperti tidak mengenal ganjil- genap.

Karyoto juga akan berkoordinasi dengan seluruh jajaran untuk pertama-tama menertibkan secara internal dulu. "Apakah anggota kami yang menggunakan mobil-mobil dengan pelat dinas sudah disiplin," tanyanya retoris. Kedua, para pedagang kaki lima diimbau tidak membuat pelat kendaraan apabila tidak ada Surat Tanda Nomor Kendaraan.

Kapolda Metro Jaya juga akan mengevaluasi kondisi peralatan kendaraan dinas, khususnya yang ada di Direktorat Samapta. Kesiapan fasilitas kendaraan sangat penting untuk mendukung tugas di lapangan agar optimal. "Banyak kendaraan, tapi tidak jalan tidak ada artinya. Lebih baik kendaraannya sedikit, tapi bisa berfungsi dengan baik," jelas Karyoto. Dia berjanji akan memperbaiki fasilitas perlengkapan kendaraan tersebut.

Karyoto mengungkapkan untuk peralatan yang tersedia kondisinya memang cukup memprihatinkan seperti truk dan bus pengangkut pasukan. Demikian juga alat water canon banyak rusak. Saat ini perlengkapan kendaraan perorangan ada 15.436, tapi yang berfungsi hanya 67 persen atau 10.552 unit.

Kapolda menyebutkan kalau memang sudah tidak bisa diperbaiki segera dihapuskan untuk diajukan penambahan dalam anggaran persiapan tahun 2024. Perlengkapan perorangan dan kendaraan dinas yang berfungsi agar dijaga dan dirawat.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top