Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Polisi Harus Kembali ke Poksinya

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kriminolog Adrianus Meliala mengatakan peningkatan angka kejahatan jalanan di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya merupakan sebuah hal yang wajar. Pasalnya, saat sudah normal para pelaku kejahatan sebagai peluang.

"Kenapa karena selama ini tidak bisa optimal karena orang memikirkan uang. Tapi sekarang para pelaku melakukan aksinya," kata Adrianus saat dikonfirmasi di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Adrianus mengatakan di masa pelonggaran PPKM Level 2 masyarakat banyak keluar rumah dan banyak di jalan untuk pergi berbelanja. "Saat ini, banyak di luar rumah membawa uang untuk belanja, semua orang pada suka muter-muter bawa duit, nah itu gaya hidup. , pelaku memanfaatkan peluang untuk melakukan tindak kejahatan," jelasnya.

Lebih lanjut, Adrianus mengatakan para pelaku kejahatan juga mempersiapkan diri dengan kunci T, menyiapkan teman-teman yang bisa saling membantu ketika ada operasi jambret. "Nah, itu semua sedang siap-siap untuk kembali normal. Makanya, kita sebagai masyarakat umum harus berhati-hati dan waspada, misalnya marak pencurian rumah kosong, kenapa sekarang banyak orang suka pergi-pergi berlibur ke luar kota," tuturnya.

Dikatakan Adrianus, untuk itu, kepolisian seharusnya kembali bekerja pada poksinya yakni memberikan ketertiban dan keamanan bagi masyarakat. "Melihat kecenderungan ini kepolisian juga harus kembali bekerja dan sigap, jadi selama ini polisi banyak mengurusi PPKM, pemberian vaksin, nah sekarang harus kembali ke poksi lamanya yakni menjaga ketertiban," ucapnya.

Adrianus mengaku langkah-langkah pencegahan paling mudah bagi masyarakat biasanya kalau menemukan kerumunan anak muda lebih baik dihindari. "Kalau dari polisi melihat anak-anak muda berkerumun, langsung didatangi dan langsung dibubarkan. Cara seperti ini dapat menekan angka tawuran dan pembegalan," tandasnya.

Akibat Urbanisasi

Psikolog dari Universitas Indonesia, A. Kasandra Putranto, mengatakan faktor yang menyebabkan peningkatan kejahatan di Jakarta dan sekitarnya disebabkan gelombang urbanisasi remaja dari desa ke kota-kota yang jumlahnya cukup besar dan sulit untuk dicegah.

"Terjadi konflik antara norma adat pedesaan tradisional dengan norma-norma baru yang tumbuh dalam proses pergeseran sosial yang cepat, terutama di kota-kota besar," jelasnya.

Dikatakan Kasandra, memudarnya pola-pola kepribadian individu yang terkait kuat pada pola kontrol sosial tradisionalnya sehingga anggota masyarakat terutama remaja menghadapi "samarpola" (ketidaktaatan pada pola) untuk menentukan perilaku-perilakunya.

Menurut Kasandra, cara menanggulangi kejahatan anak di bawah umur yakni secara psikologis. "Cara paling efektif untuk menanggulangi kejahatan di Jakarta adalah dengan membantu anak-anak dan keluarganya sejak dini. Indonesia harus mulai memperluas dan memikirkan strategi intervensi awal, serta memberikan pendanaan yang memadai agar program ini bisa berjalan lancar," ucap Kasandra.

Kasandra menambahkan kalau di Indonesia, umumnya motif kejahatan disebabkan ekonomi, dendam, dan asmara.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top