Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Polemik Penembakan Tersangka Teroris, Polri Katakan Memiliki Bukti Kuat Keterkaitan Dokter Sunardi dengan Jaringan JI

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Ahmad Ramadhan membeberkan Detasemen Khusus (Densus) 88 mempunyai bukti kuat terkait penangkapan dokter Sunardi dalam tindak pidana terorisme. Hal tersebut diketahui polemik yang berada di masyarakat usai penembakan tersangka terorisme dokter Sunardi.

"Densus 88 ketika menetapkan seseorang sebagai tersangka tentu melalui proses. Tentu telah mengumpulkan bukti-bukti," ujar Ramadhan kepada wartawan, Jumat (11/3).

Lalu, Ramadhan menerangkan bukti-bukti itu didapatkan setelah melalui berbagai proses seperti pemeriksaan para saksi. Pemeriksaan tersebut juga termasuk terhadap tersangka itu sendiri maupun para tahanan yang telah lebih dahulu tertangkap.

"Karena kasus tindak pidana terorisme ini merupakan kejahatan yang luar biasa, extraordinary crime, jadi Densus atau penyidik densus menetapkan seseorang sebagai tersangka ini prosesnya bukan pendek. Tentunya panjang. Bukti-bukti yang dikumpulkan ini sudah cukup," katanya.

Perlu diketahui, Sunardi tewas usai ditembak tim Densus 88 lantaran diduga membahayakan nyawa petugas dan masyarakat saat proses penangkapan. Sunardi disebut memberikan perlawanan secara agresif.

Kemudian Tim Densus 88 menembak Sunardi setelah menabrak kendaraan warga dan mengakibatkan dua petugas terluka. Sunardi pun langsung dievakuasi ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

Dalam keterangan polisi, Sunardi adalah sosok yang menjabat sebagai amir atau pimpinan di jaringan Jamaah Islamiyah (JI). Sementara itu, Sunardi juga aktif di lembaga Hilal Ahmar Society Indonesia (HASI) di wilayah Sukoharjo, Jawa Tengah.

Temuan dari data Polri yang dikeluarkan tahun 2015 berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, HASI masuk dalam daftar terduga teroris dan organisasi teroris di Indonesia.

Sehingga, data tersebut turut terpublikasi dalam situs Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Dari data tersebut HASI berada pada nomor empat bagian entitas dalam daftar itu. Tertulis bahwa organisasi ini diduga menggunakan kedok sebagai yayasan kemanusiaan padahal dikelola oleh Jamaah Islamiyah.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top