Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

“Podcast" Bisa Tingkatkan Produktivitas Penyandang Disabilitas

Foto : istimewa

Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Paberik Soeara Rakjat menggelar Kelas Podcast Disabilitas. Sebanyak 280 penyandang disabilitas netra, rungu, wicara, dan daksa menjadi peserta kelas tersebut.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Wiwik Sri Utami, mentatakan, podcast dapat dimanfaatkan penyandang disabilitas agar lebih produktif. Pihaknya berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Paberik Soeara Rakjat menggelar Kelas Podcast Disabilitas.

"Podcast merupakan salah satu media baru yang bisa kita manfaatkan untuk lebih produktif dan membuat konten yang bermanfaat," ujar Wiwik, dalam keterangannya kepada Koran Jakarta, Minggu (2/10).

Dia mengatakan, sebanyak 280 penyandang disabilitas netra, rungu, wicara, dan daksa menjadi peserta kelas tersebut. Menurutnya, di era serba digital, media sosial termasuk juga podcast sudah menjadi bagian dari kita semua.

Dia berharap, kelas tersebut dapat memperkuat literasi digital bagi penyandang disabilitas demi terciptanya masyarakat Indonesia yang inklusif. Adapun materi yang diberikan mengacu empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

"Kegiatan ini memastikan agar seluruh elemen masyarakat mendapatkan hak dan akses yang sama untuk berkontribusi di ruang digital dalam mewujudkan ruang digital yang inklusif," tandasnya.

Podcaster Tunanetra dan Trainer Disabilitas, Albert Wijaya, mengungkapkan, bahwa dengan podcast, orang bisa lebih mudah mendengarkan cerita penyandang disabilitas. Media podcast bisa diputar di mana saja, kapan saja bahkan bisa didengarkan secara terus menerus.

"Teman-teman netra dan disabilitas sering banget menyimpan kisah ceritanya sendiri, nah kenapa nggak dibagikan? Kenapa nggak dibuatkan episode podcast aja?" jelasnya.

Tim Podcast Paberik Soeara Rakjat, Rena menerangkan, podcast tidak hanya berupa audio tapi juga video. Hal tersebut merupakan peluang bagi penyandang disabilitas tunarungu untuk turut serta memproduksi video podcast.

Dia menyampaikan, bahwa penyandang disabilitas tunarungu dapat menyampaikan pendapat mereka serta menjangkau masyarakat umum melalui video podcast. Dia mencontohkan podcast channel "What The Deaf?!", sebuah channel podcast yang digawangi oleh 2 (dua) orang perempuan tunarungu asal Amerika Serikat.

"Mereka berkomunikasi dengan bahasa isyarat (American sign language), kemudian penerjemah menerjemahkan bahasa isyarat tersebut ke dalam bentuk audio," katanya.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top