Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Investasi Asing - FDI Indonesia Masih Jauh di Bawah Malaysia dan Vietnam

PMA ke Indonesia Masih Kecil

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Ekonomi Indonesia dinilai tidak dikuasai oleh asing karena penanaman modal langsung atau foreign direct investment (FDI) Indonesia relatif kecil. Indikasi tersebut terlihat dari persentase rata-rata FDI di Indonesia hanya sekitar lima persen dari keseluruhan pembentukan modal tetap bruto (PMTB).


"Indonesia peranan asingnya dalam PMTB secara rata-rata tidak pernah lebih dari enam persen. Bandingkan dengan Malaysia yang selalu dua digit," ujar Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri, dalam diskusi, di Jakarta, Selasa (2/10).


Menurut data Laporan Investasi Dunia UNCTATAD, persentase rata-rata penanaman modal asing langsung di Indonesia terhadap total PMTB pada kurun 2005-2016 berkisar antara 5,6 persen dan 5,7 persen. "Angka tersebut kecil sekali. PMTB merupakan investasi asing dalam bentuk fisik, misalnya dalam bentuk bangunan atau pabrik," ujar Faisal.


Dia juga menjelaskan bahwa persentase rata-rata FDI terhadap PMTB di Indonesia dalam kurun 2000-2004 bahkan sempat minus 3,3 persen. Hal tersebut berarti perusahaan asing yang berada di Indonesia memindahkan sebagian fasilitas produksinya ke negara lain.


Data UNCTATAD juga menunjukkan persentase rata-rata FDI Malaysia terhadap total PMTB berkisar antara 13,6 persen dan 14 persen pada kurun 2005-2016 dan Vietnam antara 20,4 persen dan 23,2 persen untuk periode yang sama.


"Jadi, jauh api dari panggang kalau Indonesia dinilai dikuasai oleh asing. Bahwa peranannya meningkat, itu benar," ujar Faisal.


Untuk meningkatkan investasi asing, pemerintah melakukan deregulasi penanaman modal. Sejumlah regulasi yang menghambat perizinan investasi dipangkas. Penyederhanaan tersebut diharapkan dapat memikat inestasi, terutama dari mancanegara.


Gencar Promosi


Tak hanya itu, pemerintah kian gencar mempromosikan investasi ke negara lain. Salah satunya dengan memanfaatkan gelaran pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (WB) di Bali pada 8-14 Oktober mendatang.


Presiden Joko Widodo ingin pertemuan tahunan IMF-WB bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk menempatkan posisi Indonesia dalam "spotlight" dunia.


"Saya ingin pertemuan ini bisa kita manfaatkan sebesar-besarnya untuk menempatkan indonesia dalam spotlight dunia," katanya memimpin rapat terbatas dengan topik perkembangan persiapan acara pertemuan tahunan IMF-WB di Kantor Presiden Jakarta, kemarin.


Dia mengatakan rapat tersebut merupakan rapat keempat yang membahas persiapan IMF-WB Annual Meeting 2018 yang akan dimulai dilaksanakan pekan depan. "Karena itu, saya ingin memastikan perkembangan persiapan pertemuan ini," katanya.


Presiden ingin persiapan yang matang terutama dalam hal menampilkan ekonomi Indonesia secara utuh hingga produk-produk unggulan Indonesia di pasar global. Selain juga mempromosikan investasi Indonesia di dunia internasional serta tentu saja destinasi-destinasi menarik yang ada di Tanah Air.


"Saya juga ingin memanfaatkan kehadiran kurang lebih 18.000 peserta sehingga memberikan dampak ekonomi yang baik bukan hanya untuk Bali, tapi juga daerah-daerah lain di negara kita," katanya. Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top