Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kerusuhan di Inggris

PM Starmer Nyatakan Status Siaga Penuh

Foto : AFP/HENRY NICHOLLS

Keir Starmer

A   A   A   Pengaturan Font

LONDON - Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, pada Jumat (9/8) mengatakan bahwa pihak berwenang harus tetap waspada hingga akhir pekan ini di tengah kekhawatiran akan terjadinya kerusuhan lebih lanjut oleh kelompok sayap kanan di kota-kota besar dan kecil di Inggris.

PM Starmer pun mengatakan upaya sistem peradilan pidana dalam beberapa hari terakhir, termasuk hakim yang dengan cepat menjatuhkan hukuman penjara jangka panjang kepada beberapa perusuh, telah bertindak sebagai pencegah terjadinya lebih banyak kekerasan.

Komentarnya muncul setelah dua malam relatif tenang di seluruh Inggris, setelah sepekan terjadi kerusuhan hampir setiap malam di lebih dari selusin kota besar dan kecil usai terjadinya serangan penikaman mematikan yang menewaskan tiga anak.

Namun, kerusuhan terus berlanjut di Irlandia Utara, di mana polisi menyalahkan paramiliter loyalis pro-Inggris karena memicu kekerasan malam di Belfast.

"Saya benar-benar yakin bahwa kehadiran petugas polisi dalam beberapa hari terakhir dan keadilan yang cepat ditegakkan di pengadilan kita, telah memberikan dampak yang nyata," kata PM Starmer kepada stasiun televisi Inggris tentang situasi di Inggris.

"Tetapi kita harus tetap waspada menjelang akhir pekan ini karena kita benar-benar harus memastikan bahwa komunitas kita aman dan terlindungi serta merasa aman dan terlindungi," imbuh dia.

Berbicara saat berkunjung ke markas besar Kepolisian Metropolitan London, PM Starmer mengatakan potensi kerusuhan yang disebabkan oleh dimulainya musim sepak bola akan ditambahkan ke dalam tantangan yang dihadapi polisi akhir pekan ini.

Pernyataan PM Starmer diamini oleh Menteri Kabinet Inggris, Nick Thomas-Symonds. "Pemerintah Inggris telah mendesak petugas polisi untuk tetap waspada menjelang kemungkinan kerusuhan lebih lanjut pada akhir pekan setelah beberapa hari terjadi serangan dan kekacauan rasis yang disertai kekerasan," ucap Thomas-Symonds kepada Sky News, Jumat.

"Keselamatan warga negara kami adalah prioritas utama kami," tegas dia.

Aksi "Hooligan"

Beberapa perusuh dan agitator sayap kanan diyakini memiliki kaitan dengan aksi hooligan di ajang sepak bola Inggris yang telah berlangsung selama puluhan tahun, yang telah berkurang sejak masa kejayaannya pada tahun 1980-an namun kekerasan masih terjadi pada hari-hari pertandingan.

Polisi di Inggris mengatakan pada Kamis (8/8) lalu bahwa pasukan di seluruh negeri kini telah menangkap hampir 500 orang karena dugaan ikut serta dalam kerusuhan yang dimulai pada tanggal 30 Juli, sementara sekitar selusin orang dipenjara pada Kamis karena keterlibatannya.

Kerusuhan tersebut, yang pertama kali dipicu oleh serangan dengan senjata tajam pada tanggal 29 Juli yang menewaskan tiga anak di Southport, barat laut Inggris, yang kemudian menyebabkan masjid dan fasilitas terkait migran diserang bersama dengan polisi dan sasaran lainnya. AFP/ST/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top