Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Timur Tengah

PM Israel Klaim Miliki Dokumen Nuklir Iran

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

YERUSALEM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa dirinya memiliki bukti terbaru rencana persenjataan nuklir Iran yang bisa diaktifkan kapan saja. Pernyataan Netanyahu ini disampaikan pada Selasa (1/5) ditengah Amerika Serikat (AS) mempertimbangkan untuk keluar dari kesepakatan nuklir Iran 2015.

"Kami akan beberkan berkas-berkas rahasia nuklir Iran. Rincian berkas-berkas ini akan kami bagikan pada AS dan negara lain termasuk ke International Atomic Energy Agency (IAEA)," kata PM Netanyahu.

Sementara itu Menteri Luar Negeri AS yang baru, Mike Pompeo, mengatakan bahwa dokumen yang dipublikasikan Israel pada Senin (30/4) itu otentik. "Ada banyak informasi yang dipegang Israel merupakan hal-hal yang baru bagi pihak kami," imbuh Pompeo yang baru saja kembali dari Tel Aviv, Israel, untuk bertemu dengan PM Netanyahu.

Dalam bukti baru yang dibeberkan oleh Netanyahu berbentuk barang bukti, video dan foto, PM Israel itu menyatakan bahwa Tehran telah berbohong terkait ambisi nuklirnya. Netanyahu juga menyatakan memiliki ribuan dokumen yang menyatakan bahwa Iran pada 2017 telah memindahkan dan mengembangkan senjata nuklir ke sebuah lokasi baru yang tersembunyi di Tehran.

Sayangnya dalam penjelasan Netanyahu tak memaparkan bukti-bukti apakah Iran secara aktif mengembangkan persenjataan atomnya sejak kesepakatan 2015 antara Iran dan 6 negara-negara kekuatan dunia.

Negara-negara yang menyokong kesepakatan nuklir 2015 bahkan menyatakan dokumen-dokumen intelijen Israel itu sebagai fakta sejarah dan tak menyatakan Iran telah melanggar kesepakatan 2015.Sebagian besar negara kuat dunia mengatakan kesepakatan itu harus dipertahankan karena kesepakatan itu merupakan langkah terbaik agar Iran tak bisa memiliki senjata nuklir.

Tenggat 12 Mei

Sementara itu Iran kerap menyangkal sedang membuat senjata nuklir dan selalu menegaskan bahwa program nuklirnya untuk kepentingan sipil. AS memiliki batas waktu hingga 12 Mei untuk memutuskan apakah akan keluar atau tidak dari kesepakatan nuklir 2015.

Presiden Trump berulang kali mengatakan bahwa kesepakatan nuklir Iran 2015 sebagai suatu hal yang buruk. Dalam kesepakatan itu Iran dilarang melakukan aktivitas nuklir hingga 2025 dan sebagai imbalannya negara itu akan diperlunak sanksi ekonominya.

"Hanya 7 tahun kesepakatan ini akan berakhir dan kemudian Iran secara bebas untuk membuat senjata nuklir," kata Presiden Trump.

Menurut Menlu Pompeo, Presiden Trump dalam memutuskan kesepakatan nuklir Iran akan tegantung pada kondisi apakah Tehran telah melanggar kesepakatan 2015 atau tidak.

AFP/I-/AR-3

Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top