PM Ishiba Sampaikan Keprihatinan soal LTS pada Presiden Xi
Foto: AFP/Cabinet Public Relations OfficeLIMA - Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, telah menyampaikan kekhawatiran mendalam mengenai situasi di Laut Tiongkok Selatan (LTS) kepada Presiden Tiongkok, Xi Jinping, dalam pertemuan langsung pertama mereka, menurut keterangan dari Kementerian Luar Negeri Jepang pada Sabtu (16/11).
Meski demikian, keduanya sepakat untuk memperkuat pertukaran budaya dan melanjutkan dialog tingkat tinggi mengenai ekonomi, menurut pernyataan Tokyo dan Beijing setelah pertemuan mereka di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Peru.
Pertemuan ini berlangsung setelah Ishiba berhasil terpilih kembali sebagai perdana menteri dalam pemungutan suara parlemen pekan lalu, meskipun koalisi yang dipimpinnya mencatatkan hasil pemilu terburuk dalam 15 tahun terakhir.
- Baca Juga: Seperlima Kasus Dengue karena Perubahan Iklim
- Baca Juga: India Sukses Uji Coba Misil Hipersonik
Hubungan Jepang-Tiongkok semakin tegang akibat pembangunan kapasitas militer Beijing di kawasan tersebut, sementara Jepang memperkuat aliansi keamanan dengan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.
“PM Ishiba menyampaikan kekhawatiran serius atas meningkatnya aktivitas militer Tiongkok” kepada Presiden Xi, kata Kementerian Luar Negeri Jepang.
PM Jepang, Shigeru Ishiba (kiri), berjabat tangan dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, saat keduanya bertemu di sela-sela KTT APEC di Lima, Peru, pada Jumat (15/11). Pada pertemuan bilateral itu, PM Ishiba menyampaikan kekhawatiran mendalam mengenai situasi di LTS kepada Presiden Xi.
PM Ishiba juga menekankan bahwa perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan sangat penting bagi Jepang dan masyarakat internasional. Selain itu, ia juga menyampaikan keprihatinan serius atas situasi di LTS, Hong Kong, dan Xinjiang.
Tiongkok semakin meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan dalam beberapa tahun terakhir, berusaha memaksa Taipei menerima klaim kedaulatannya, yang ditolak tegas oleh pemerintah pulau tersebut.
Dalam beberapa bulan terakhir, Beijing juga semakin mempertegas klaim teritorialnya di Laut Tiongkok Timur (LTT) dan LTS.
Sedangkan Presiden Xi berharap Jepang dapat bekerja sama dengan Tiongkok untuk menangani isu-isu prinsipil seperti sejarah dan Taiwan serta mengelola perbedaan secara konstruktif, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Tiongkok.
“Presiden Xi menambahkan bahwa Tiongkok dan Jepang, yang memiliki kepentingan ekonomi dan industri yang saling terhubung erat, perlu mengupayakan kerja sama yang saling menguntungkan dan menjaga sistem perdagangan bebas global serta rantai pasokan yang stabil dan lancar,” imbuh kementerian itu.
Tokyo menyatakan bahwa kedua belah pihak telah sepakat untuk bekerja sama dalam mewujudkan kunjungan bersama oleh masing-masing menteri luar negeri, serta melanjutkan dialog tingkat tinggi mengenai pertukaran budaya dan ekonomi.
Di APEC, PM Ishiba juga bertemu dengan Presiden AS, Joe Biden, dan mengadakan pembicaraan trilateral dengan Biden dan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol.
“Kami sangat menentang segala upaya sepihak untuk mengubah status quo di perairan Asia-Pasifik,” kata ketiga pemimpin tersebut dalam pernyataan bersama, tanpa menyebut Tiongkok secara langsung. “Kami juga dengan tegas menentang penggunaan kapal garda pantai dan milisi maritim yang berbahaya serta kegiatan pemaksaan di LTS,” tegas pernyataan itu.
Peringatan Xi
Sementara itu kantor berita Xinhua pada Minggu (17/11) melaporkan bahwa Presiden Xi memperingatkan AS agar jangan terlibat dalam perselisihan bilateral atas pulau-pulau dan terumbu karang di Kepulauan Spratly, juga tidak boleh membantu atau mendukung dorongan untuk melakukan provokasi.
“Tiongkok dengan tegas menjunjung tinggi wilayah, kedaulatan, dan hak serta kepentingan maritimnya di LTS,” kata Presiden Xi, seraya menambahkan dialog dan konsultasi antara negara-negara terkait selalu merupakan cara terbaik untuk mengelola perbedaan di LTS.
Xi menyampaikan pernyataan tersebut selama pertemuannya dengan Presiden Biden di sela-sela Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC ke-31 di Lima, Peru. AFP/Xinhua/I-1
Berita Trending
- 1 Ini Gagasan dari 4 Paslon Pilkada Jabar untuk Memperkuat Toleransi Beragama
- 2 Irwan Hidayat : Sumpah Dokter Jadi Inspirasi Kembangkan Sido Muncul
- 3 Trump Menang, Penanganan Krisis Iklim Tetap Lanjut
- 4 Jerman Percaya Diri Atasi Bosnia-Herzegovina
- 5 Disbun Kaltim Fasilitasi Alih Fungsi Lahan Tambang Menjadi Perkebunan
Berita Terkini
- Transplantasi “Stem Cell” Dapat Pulihkan Penglihatan
- Peluncuran MILO Kartu Petir
- Program Umrah Khadimatul Masjid (Marbot) Berikan Kesempatan Ibadah Umrah bagi Khadimatul Masjid dari Enam Provinsi
- Gagal Ujian, Mahasiswa Lancarkan Penusukan Massal dan Tewaskan Delapan Orang
- Lima Pelajar Banyuwangi Sabet Medali di Ajang Olimpiade Sains dan Matematika Asia