Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Kamboja

PM Hun Sen Bersiap Perpanjang Kekuasaan

Foto : AFP/TANG CHHIN Sothy

Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen

A   A   A   Pengaturan Font

PHNOM PENH - Partai Rakyat Kamboja (Cambodian People's Party/CPP) pimpinan Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, berada dalam posisi yang baik untuk memperpanjang kekuasaannya dalam pemilu nasional tahun depan, setelah partai itu unggul dalam pemilihan lokal pekan lalu.

Kemenangan ini juga memungkinkan Hun Sen untuk menyerahkan kekuasaan kepada putra sulungnya, Hun Manet.

Sebagaimana yang diperkirakan, CPP mendapat keuntungan dari larangan terhadap oposisi utama Partai Penyelamat Nasional Kamboja (Cambodia National Rescue Party/CNRP). Para pendukung CNRP berjuang untuk melakukan reorganisasi sebelum pemungutan suara itu karena ratusan anggotanya sedang diadili atau dipenjarakan.

Namun, Partai Cahaya Lilin, yang bangkit dari sisa-sisa CNRP, memantapkan diri sebagai partai oposisi utama Kamboja. Bersama dengan 17 partai politik lainnya, partai tersebut mengincar ribuan posisi di 1.652 komune. Komune adalah kumpulan tiga hingga 30 desa.

"Pemilihan berlangsung seperti yang banyak diperkirakan, jadi sudah tentu tidak ada kejutan di sini," kata David Totten, Direktur Pelaksana Emerging Market Consulting di Phnom Penh.

"Mengingat ketidakstabilan di kawasan dan di tingkat internasional, mungkin ada beberapa yang akan bernapas lega karena setidaknya Kamboja, sambil melanjutkan jalur politik yang tidak dapat diterima oleh banyak orang, tidak menyebabkan ketidakstabilan atau kekhawatiran di kawasan ini," imbuh dia.

Terkait suksesi, Totten mengatakan masih terlalu dini dan terlalu sulit untuk mengatakan apakah transisi kekuasaan akan berjalan mulus, tetapi ia menambahkan bahwa dalam sebuah sistem apapun ketika seorang pemimpin yang sudah ada begitu lama dalam posisi sebagai penguasa, maka orang-orang mulai mengantisipasi kepergiannya.

"Hal itu dapat mengarah pada tingkat ketidakstabilan yang tak lazim di sekitar aliansi politik," kata dia.

Faktor Kesetiaan

Hasil akhir pemilihan lokal akan diumumkan Komite Pemilihan Nasional pada 26 Juni, tetapi penghitungan awal menunjukkan CPP berhasil meraih 72,7 persen suara, naik dari 50,7 persen suara pada 2017, ketika CNRP meraih 44 persen suara, tidak lama sebelum partai ini dinyatakan terlarang oleh pengadilan.

Tahun ini, Partai Cahaya Lilin meraih 21,78 persen suara, jauh di bawah hasil yang diraih CPP dan CNRP sebelumnya. Namun ada beberapa keadaan yang menyebabkan demikian.

Para kandidat oposisi terpecah di antara banyak partai baru. Mantan pemimpin CNRP yang selalu populer, Kem Sokha, tidak ikut dalam pemilihan ini karena ia masih terus dalam tahanan rumah di tengah-tengah persidangan dengan dakwaan pengkhianatan yang masih berlangsung.

Tokoh-tokoh oposisi senior lainnya telah melarikan diri keluar negeri, termasuk ketua bersama CNRP. Sam Rainsy.

Ou Virak, ketua lembaga kajian Future Forum yang berbasis di Phnom Penh, mengatakan Partai Cahaya Lilin menunjukkan kinerja yang baik mengingat keadaan itu, dan ini sebagian besar karena faktor kesetiaan terhadap pemimpin lama mereka.

"Terlepas dari seluruh upaya pemerintah untuk menindak keras, menindas, merusak popularitas Sam Rainsy, ini menghasilkan pendukung inti, yaitu kumpulan orang yang tetap setia. Dan menurut saya mereka tetap sangat setia pada politiknya dan kemudian pada politik oposisi," ucap dia. VoA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top