Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pengelolaan Utang

PLN Harus Pangkas Investasi yang Tidak Perlu

Foto : Sumber: PLN - KJ/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menilai utang PT PLN (Persero) saat ini sebesar 500 triliun rupiah sudah menumpuk, sehingga perlu dilakukan penyehatan agar tidak menekan arus kas perusahaan yang bergerak di sektor kelistrikan itu.

Menteri BUMN, Erick Thohir, dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Kamis (3/6), mengatakan kalau PLN ingin lebih leluasa mengembangkan bisnis ke depan, maka tidak ada pilihan keuangannya harus sehat dulu. "Salah satunya sejak awal meminta capex (capital expenditure/belanja modal) ditekan sampai 50 persen. Alhamdulliah, menekan bisa sampai 24 triliun rupiah, jadi cashflow lebih baik," kata Erick.

PLN, jelasnya, sudah melakukan renegosiasi utang dengan bunga yang lebih rendah. Dari utang 500 triliun rupiah, perseroan sudah melakukan renegosiasi utang dengan bunga lebih rendah sebesar 30 triliun rupiah.

Negosiasi utang tersebut belum berhenti, ada renegosiasi utang lagi senilai 60 triliun rupiah dan berdasarkan laporan terakhir, utang senilai 35 triliun rupiah sudah masuk dalam proses renegosiasi.

Penugasan Pemerintah
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Diapari S

Komentar

Komentar
()

Top