Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

PLBN Didorong Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi

Foto : Istimewa

Pelaksana Tugas Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan, Suhajar Diantoro.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) tidak hanya sebagai gerbang masuk negara tapi juga menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah perbatasan negara. Sehingga bisa menjadi instrumen untuk mendorong meningkatnya kesejahteraan masyarakat perbatasan. Sejauh ini, pembangunan PLBN di sejumlah tapal batas negara progresnya menunjukkan tren positif. Geliat perekonomian di sekitar PLBN cukup terasa.

Pelaksana Tugas Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Suhajar Diantoro mengatakan itu dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Jumat (19/6). Menurut Suhajar, untuk mendorong agar PLBN menjadi pusat perekonomian di tapal batas negara maka sarana prasarana PLBN yang baik mutlak diperlukan. Khususnya kehadiran pasar di kawasan PLBN.

"Ini diharapkan dapat semakin mendorong dan mempermudah komoditas dari Indonesia yang diekspor ke negara tetangga. Selain itu kebutuhan dasar masyarakat perbatasan akan terpenuhi secara kompetitif dari sisi kualitas maupun harga," katanya.

Suhajar mencontohkan PLBN di Motaain, Nusa Tenggara Timur (NTT). Di

PLBN Motaain saat ini telah tersedia pasar yang telah beroperasi selama delapan bulan, sejak pertama kali dibuka pada 3 September 2019. Meski operasional pasar hanya buka satu kali dalam satu minggu, namun keberadaan pasar PLBN ini sangat membantu masyarakat, baik yang tinggal di sekitar PLBN Motaain maupun masyarakat yang tinggal di kawasan perbatasan kedua negara pada umumnya.

"Kita gembira PLBN Motaain yang berada di Kabupaten Belu, Provinsi NTT ini sudah memiliki sarana dan prasarana yang sangat memadai untuk menjadikan PLBN Motaain sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di perbatasan negara," katanya.

Bangunan PLBN Motaain, lanjut Suhajar, terdiri dari dua zona yaitu zona inti dan zona pendukung. Zona inti digunakan untuk tata kelola pelayanan lintas batas berupa kepabeanan, keimigrasian, kekarantinaan, dan pengamanan secara terpadu. Pada zona inti ini diletakkan bangunan utama, check point, car wash, gedung kargo, jembatan timbang, kargo scanner, dan bangunan lainnya sebagai sarana pemeriksaan utama pelayanan lintas batas negara. Sementara zona pendukung awalnya terdiri atas parkir petugas dan monument lintas batas.

"Namun dalam pelaksanaanya bersifat fleksibel menyesuaikan dengan kebijakan dan strategi nasional sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo pada saat peresmian PLBN Aruk 17 Maret 2017, di mana PLBN tidak hanya berfungsi untuk pengurusan administrasi, namun juga dimanfaatkan menjadi titik baru pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Diharapkan PLBN yang menjadi pintu gerbang negara dapat dipakai untuk akses produk-produk Indonesia ke negara tetangga," ujarnya.

Karena itu, kata Suhajar,di zona pendukung PLBN Motaain, saat ini telah dilengkapi dengan pasar PLBN, Plaza, mess pegawai, Wisma Indonesia, terminal, sarana peribadatan, yang diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat sekitar. Serta dapat mendekatkan dunia usaha (UMKM) dengan konsumen untuk mempromosikan brand dan produk lokal, termasuk kuliner. ags/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top