Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

PLBN Akan Jadi Embrio Pusat Pertumbuhan Ekonomi

Foto : Istimewa

Desain pembangunan PLBN Sei Pancang.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah terus menggenjot pembangunan di tapal batas negara, Salah satunya lewat pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) terpadu. Diharapkan, pembangunan PLBN tidak hanya jadi gerbang masuk ke Indonesia, tapi juga bisa jadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah, khususnya di tapal batas negara. Salah satu PLBN yang tengah dibangun adalah PLBN Sei Pancang.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan itu dalam keterangan persnya yang diterima di Jakarta, Senin (13/7). Menurut Basuki, pembangunan PLBN Sei Pancang, kini sudah memasuki tahap konstruksi. Diharapkan jika pembangunan PLBN Sei Pancang di Kalimantan Utara ini selesai, bisa mengurangi disparitas di wilayah perbatasan.

"Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan pembangunan infrastruktur guna meningkatkan daya saing nasional dan pemerataan hasil pembangunan, sekaligus mengurangi disparitas, khususnya di wilayah 3T atau terdepan, terluar, dan tertinggal," kata Basuki.

Untuk mendukung ketersediaan infrastruktur di wilayah terluar atau perbatasan, lanjut Basuki, Kementerian PUPR membangun PLBN. Salah satunya adalah pembangunan PLBN Sei Pancang yang pembangunannya kini tengah dikebut.

di Provinsi Kalimantan Utara yang berbatasan dengan Negara Bagian Sabah dan Serawak, Malaysia Timur, Kementerian PUPR membangun empat PLBN yakni PLBN Terpadu Sei Pancang, PLBN Terpadu Long Midang dan PLBN Terpadu Labang di Kabupaten Nunukan serta PLBN Terpadu Long Nawang di Kabupaten Malinau. Pembangunan PLBN Terpadu Sei Pancang di Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan telah dimulai pada 24 Februari 2020 dan ditargetkan selesai pada 17 Juli 2021.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top