Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Seleksi Cawagub DKI l Eko Prasojo dan Ubedillah Badrun Jadi Tim Uji Kelayakan

PKS Setujui Kandidat Wagub Ikuti Uji Kelayakan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

PKS menyodorkan tiga cawagub untuk mengikuti fit and proper test yang digelar Partai Gerindra.

JAKARTA - DPW PKS akhirnya bersedia calon wakil gubernur (cawagub) yang diajukan mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang digelar Partai Gerindra. Bahkan, PKS menyodorkan Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Abdurrahman Suhaimi, sebagai salah satu kandidat Wagub.

"Kader PKS yang diajukan sebagai Cawagub adalah Agung Yulianto, Ahmad Syaikhu, dan Abdurrahman Suhaimi. Setelah fit and proper test, dari tiga nama tersebut, yang akan dimajukan ke DPRD DKI Jakarta hanya dua nama," ujar Ketua DPW PKS, Syakir Purnomo, melalui pesan singkatnya kepada wartawan, di Jakarta, Rabu (2/1).

Ketiga nama itu, ungkapnya, dikirimkan ke Kantor DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Rabu (2/1) sore. Bahkan, pihaknya juga mengirimkan orang-orang profesional untuk duduk sebagai tim fit and proper test bersama Partai Gerindra.

"Insya Allah, surat yang berisi nama kader cawagub dan tim fit and proper test akan dikirimkan ke Kantor DPD Gerindra Rabu. Dan tim Fit and Proper Test yang PKS ajukan dari kalangan profesional itu adalah Eko Prasojo serta Ubedillah Badrun," kata Syakir.

Sebelumnya, PKS mewacanakan akan mengirimkan nama Ketua Fraksi PKS DPRD DKI, Abdurrahman Suhaimi, sebagai salah satu tim fit and proper test. Namun, PKS tak kunjung mengirimkan nama anggota tim fit and proper test itu ke Partai Gerindra. Belakangan, PKS tidak sepakat dengan rencana fit and proper test bagi kandidat wagub yang akan diusungnya.

Namun, beberapa fraksi di DPRD DKI Jakarta secara terang-terangan menolak kandidat wagub yang diusulkan PKS yang sebelumnya mengajukan Agung Yulianto dan Ahmad Syaikh. Dua nama ini dianggap tidak memahami persoalan Jakarta, karena berasal dari luar Jakarta. PKS pun menyodorkan nama Abdurrahman Suhaimi sebagai salah satu kandidat yang berasal dari DPRD DKI Jakarta.

Rapat Paripurna

Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Mohammad Taufik, mengakui fit and proper test yang akan dilakukannya hanya berupa perkenalan kandidat wagub. Namun, pihaknya tidak menampik ada agenda fit and proper test pada rapat paripurna pemilihan Wagub di DPRD DKI Jakarta nanti.

"Bisa saja dalam penyusunan tata tertib paripurna nanti, dimasukkan agenda fit and proper test atau semacam wawancara. Itu perlu dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana kompetensi dan integritas cawagub itu," ujar Taufik yang sempat digadang-gadang menjadi kandidat Wagub DKI Jakarta dari Partai Gerindra itu.

Secara politik, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini mengungkapkan, Gerindra telah menyerahkan kursi wagub DKI Jakarta itu untuk PKS. Namun, kedua partai pengusung Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta saat Pilkada 2017 lalu itu harus melakukan fit and proper test bagi cawagub.

"Kan pemahaman tentang RPJMD jadi penting, pemahaman tentang masalah di Jakarta jadi penting. Saya kira ini harus dipahami dulu. Gerindra punya tanggung jawab moral kepada publik ketika menandatangani pencalonan. Kenapa harus mengusung Syaikhu atau Agung (cawagub yang diusulkan PKS), kan kita sudah jelas alasannya," katanya.

Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta, Ashraf Ali, mengaku tidak mengenal calon yang diajukan PKS. Sehingga, fit and proper test tersebut bakal menjadi alat untuk mengetahui cawagub tersebut. Dia berharap, PKS bisa mengajukan salah satu anggota fraksi PKS di DPRD DKI Jakarta sebagai kandidat Wagub DKI Jakarta.

"Golkar tidak kenal kedua sosok itu. Kita nggak kenal yang namanya Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Baru tahu di media saja, tidak pernah ketemu. Golkar hanya melihat dua orang yang layak mendampingi Anies. Dari Gerindra itu Taufik dan PKS itu Triwisaksana," katanya. pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top