Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

PKN 2021 Usung Kearifan Lokal untuk Hidup Berkelanjutan

Foto : ISTIMEWA

Nadiem Makarim

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2021 kembali digelar dengan mengusung kearifan lokal untuk tata hidup baru yang berkelanjutan dengan fokus kebutuhan dasar manusia: sandang, pangan, dan papan. Demikian disampaikan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, dalam konferensi pers Peluncuran PKN 2021, di Jakarta, Senin (25/10) malam.

"Sandang, pangan, dan papan sebagai kearifan lokal akar ketahanan budaya yang memuat tata hidup baru yang lebih berkelanjutan," ujarnya. Dia menekankan, kebudayaan harus menjadi landasan untuk tata hidup baru yang berkelanjutan.

PKN 2021 berlangsung pada 5-12 November 2021. Kegiatan ini dapat diikuti secara daring melalui laman PKN.id,platform kanal budaya indonesiana.tv.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek, Hilmar Farid, mengatakan pangan, sandang, dan papan sebagai kearifan lokal Indonesia memiliki visi berkelanjutan. Namun, hal tersebut terdisrupsi gaya hidup dan pola konsumsi masyarakat yang keliru.

"Budaya kita punya khasanah sandang yang ramah lingkungan, seperti terlihat penggunaan serat dan pewarna alam tanpa limbah telah lama kita praktikkan. Dalam hal pangan, kita punya pengolahan pangan tradisional yang membangun keseimbangan ekosistem, begitu pun dalam konteks papan," jelasnya.

Solusi

Lebih jauh, Hilmar menyebut, hadirnya PKN 2021 untuk menggali kearifan lokal sebagai solusi mendasar bagi kebutuhan manusia. Di dalamnya terdapat berbagai kegiatan yang berjenjang dari tingkat kabupaten/kota hingga provinsi dalam menyajikan visi masa depan alternatif.

Dia menambahkan, kearifan lokal sebagai warisan budaya leluhur sangat relevan dalam menghadapi tantangan hari ini dan ke depan, terutama dalam melestarikan alam. "Singkatnya kebudayaan mestinya menjadi pandu menuju normal baru," katanya.

Hilmar menilai, kebudayaan yang telah dibangun ribuan tahun lalu menyimpan jalan keluar dari permasalahan hari ini. Untuk itu, PKN hadir untuk menggali kembali kearifan lokal tersebut. "PKN menghimpun aneka insiatif dari bawah untuk mengubah tatanan normal lama yang tidak berkelanjutan," ucapnya.

Hilmar berharap, masyarakat akan kembali melihat praktik sosial sehari-hari yang terbukti menghasilkan tata hidup yang berkelanjutan. Sehingga semua pihak dapat mendorong Indonesia menjadi lebih baik di masa depan.

"Mari kita bersama temukan arus kebudayaan dari bawah yang melontarkan kita ke masa depan, maju ke cara hidup baru yang berkelanjutan," tandasnya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top