Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penertiban PKL Tanah Abang l Tiga Terduga Provokator Penyerangan Diamankan

PKL Serang Satpol PP

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Keributan diduga bermula dari PKL yang berada di kolong Blok F Tanah Abang, Jakarta Pusat menolak dipindahkan dari tempat berjualan.

JAKARTA - Pedagang kali lima (PKL) diduga dendam terhadap Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) atas penertiban.

"Mereka (PKL) sudah dendam kepada petugas sehingga mereka melakukan penyerangan. Saat itu kita tidak melakukan perlawanan, kita berusaha meredam," ujar Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Tanah Abang, Aries Cahyadi.

Selain itu, Aries mengatakan kericuhan yang terjadi di Tanah Abang saat petugas Satpol PP melakukan penertiban ditengarai karena para PKL menolak ditertibkan.

PKL yang berdagang sempat menuntut agar dapat berjualan di lokasi yang dilarang untuk berjualan, yakni kawasan trotoar sepanjang Jalan Jatibaru kolong Jembatan Penyeberangan Multiguna dan depan Pasar Blok G Tanah Abang.

Sehingga, kata dia, ketika kurang lebih sebanyak 60 personel Satpol PP melakukan penertiban, ratusan pedagang melempari petugas dengan batu dan kayu. "Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, selanjutnya petugas ditarik," katanya.

Ia menilai keributan tersebut terjadi adanya provokasi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. "Penertiban ini memang rutin kita lakukan, tapi saat penertiban berlangsung ada oknum yang menyulut amarah mereka," ujar dia.

Bentrokan yang terjadi pada sekitar pukul 10.00 WIB juga sempat membuat kerusakan pada kaca spion salah satu mobil petugas Satpol PP. Tidak ada korban jiwa dan luka-luka akibat kericuhan yang berlangsung sekitar 30 menit tersebut.

Tiga Provokator

Terkait dengan peristiwa ini, Kapolsek Metro Tanah Abang, AKBP Lukman Cahyono, mengatakan pihaknya menangkap tiga provokator biang kericuhan PKL sepanjang Jalan Jatibaru kolong Jembatan Penyeberangan Multiguna dan depan Pasar Blok G Tanah Abang. "Tiga orang yang diduga provokator sudah diamankan," ujar Lukman Cahyono.

Ia menyebut PKL yang berdagang menuntut agar dapat berjualan di lokasi yang dilarang untuk berjualan, yakni kawasan trotoar. Polisi yang turun ke lapangan lantas melakukan penyisiran. Beberapa orang yang diduga menjadi provokator kericuhan itu pun diciduk. "Tidak ada korban luka dalam kejadian itu. Kondisi di sana telah kondusif," ujar dia.

Lukman menjelaskan keributan diduga bermula dari PKL yang berada di kolong Blok F Tanah Abang menolak dipindahkan dari tempat mereka berjualan. Saat hendak menertibkan pedagang di kawasan depam Hotel Sudi Mampir, para pedagang seketika berteriak dan melempari petugas dengan batu.

Wakil Walikota Jakarta Pusat Irwandi menambahkan para pedagang tidak terima barang dagangannya ditertibkan oleh Satuan Pamong Praja (satpol PP). Mereka juga mempertanyakan kenapa dilarang berjualan.

"Pedagang yang masih berjualan tidak terima karena dilarang berjualan di sana. Hal ini mengganggu jalan makanya kita tertibkan," tuturnya.

Baca Juga :
Razia Masker

Irwandi menjelaskan sekelompok pedagang kaki lima (PKL) yang merasa kecewa karena tidak mendapat tempat di skybridge. "Mereka memang tidak terdata dan pedagang yang baru dan belum terdata sebelumnya," ujarnya.

Penertipan PKL sudah berjalan slama 1 bulan agar area tanah abang dapat kembali lancar dan masyarakat yang melalui daerah sana tidak terganggu. "Kami sudah satu bulan penertipan PKL berlangsung. Agar kondisi Tanah Abang dapat kembali tertib," jelasnya.

Menurut Irwandi, saat ini pihaknya sedang dicari relokasi yang cocok bagi para pedagang tanah abang yang ini menggelar jualannya. "Kami sedang mencari lokasi yang cocok bagi pedagang yang tidak dapat tempat di skybridge," tuturnya. jon/Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Yohanes Abimanyu, Antara

Komentar

Komentar
()

Top