
Pixel Group dan KCIC Bangun Ekosistem Media Luar Ruang di Kereta Cepat Whoosh dengan Optimasi Penggunaan Teknologi
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi (kiri) bersama dengan Direktur Pixel Group, David Leong (kanan) dalam konferensi pers berjudul “Pixel Group dan KCIC Membanguan Ekosistem Iklan Digital di Transportasi Cepat” di Jakarta pada hari Kamis (27/2).
Foto: Dok. Pixel GroupJAKARTA - Salah satu pemimpin industri periklanan, khususnya media luar ruang (Out-of-Home/OOH) Pixel Group telah melakukan kerjasama strategis dengan Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), pengelola dan operator moda transportasi cepat, Whoosh, sejak akhir 2023.
Kolaborasi ini telah membangun ekosistem media luar ruang pertama pada moda transportasi cepat di Asia Tenggara. Langkah yang dilakukan dengan mengintegrasikan pemanfaatan teknologi berbasis data real-time, serta kreativitas untuk memberikan pengalaman iklan yang inovatif dan interaktif.
Dalam kerjasama ini, pemanfaatan teknologi dan integrasi media luar ruang konvensional dan digital diterapkan secara menyeluruh di titik lokasi media luar ruang area Whoosh mulai dari keempat stasiun yaitu Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang, dan Stasiun Tegalluar hingga tempat lain seperti area tunggu, hingga di dalam kereta.
Dengan cara tersebut diharapkan dapat menciptakan solusi komunikasi yang tidak hanya menyediakan ruang iklan premium, tetapi juga mampu mengoptimalkan interaksi (engagement) dengan audiens secara real-time dan relevan.
“Dengan pemanfaatan konten dinamis yang dapat disesuaikan berdasarkan data perilaku dan tren audiens, melalui pemanfaatan media luar ruang digital Pixel Group menghadirkan kampanye iklan yang lebih efektif dan terukur,” kata Direktur Pixel Group, David Leong dalam konferensi pers berjudul “Pixel Group dan KCIC Membanguan Ekosistem Iklan Digitila di Tranportasi Cepat” di Jakarta pada hari Kamis (27/2).
Kolaborasi Pixel Group dengan KCIC kata dia membuktikan bahwa industri periklanan luar ruang telah memasuki era baru. Dengan pemanfaatan teknologi menjadi salah satu kunci penting untuk menciptakan pengalaman komunikasi yang lebih interaktif dan relevan kepada pengguna transportasi publik.
“Kami optimis, dengan dukungan infrastruktur dari KCIC dan solusi layanan yang kami sediakan mampu meningkatkan nilai efektivitas iklan serta memberikan nilai tambah yang signifikan bagi para brand dan klien,” tambah David.
Sementara itu, KCIC terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan potensi bisnis non-farebox untuk pendapatan diluar tiket. Hal ini diharapkan dapat memberi nilai tambah bagi perusahaan dan layanannya.
Dengan kenaikan penumpang yang signifikan, hingga kini Whoosh telah mengangkut sekitar 8 juta penumpang dan rata-rata harian mencapai 24.000 penumpang. Perjalanan Whoosh kini hadir dengan jadwal yang lebih banyak yakni 62 perjalanan per hari, setiap 30 menit jadwal Whoosh tersedia untuk penumpang.
Peningkatan volume penumpang yang didukung dengan ketersediaan jadwal yang semakin banyak ini menjadi peluang besar untuk KCIC menerapkan berbagai program. Caranya degan menjadikan Stasiun dan Kereta Whoosh sebagai media yang potensial bagi para pengiklan karena menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam.
Hingga saat ini, KCIC telah menyediakan lebih dari 627 titik media iklan, meliputi LED, Lightbox, TV kereta, in-train branding, dan media lainnya yang tersebar di stasiun serta gerbong kereta. Selain itu, KCIC juga menyediakan media placement di area integrasi antarmoda seperti entrance hall LRT Halim dan beberapa lokasi strategis lainnya.
“Lebih dari 80 brand dari sektor perbankan, otomotif, kuliner, pariwisata, perhotelan, agen tiket, hingga produk fast-moving consumer goods (FMCG) telah memanfaatkan jaringan media iklan ini,” ujar Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi pada kesempatan yang sama.
Ia menerangkan KCIC tak hanya fokus pada periklanan saja. Selain itu perusahaan juga mengembangkan sektor bisnis non-farebox lainnya seperti pengelolaan area parkir, penyewaan lokasi usaha untuk retail, hak penamaan stasiun, serta penyewaan area untuk pameran produk.
"Lebih dari 150 tenant telah bekerja sama dengan KCIC, termasuk 103 UMKM yang telah difasilitasi untuk membuka usaha di stasiun Whoosh yang berpotensi terhubung dengan audiens yakni penumpang Whoosh yang terus meningkat, KCIC terus berkomitmen untuk menghadirkan solusi inovatif dalam ekosistem transportasi modern di Indonesia,” ungkap Dwiyana.
David menambahkan, dengan sinergi strategis ini, Pixel Group dan KCIC, ia optimis dapat membawa industri periklanan luar ruang ke tingkat yang lebih tinggi. Apa yang dilakukan diharapkan memberi dampak positif bagi para pengiklan, serta memperkaya pengalaman penumpang melalui layanan transportasi cepat yang modern dan terintegrasi.
“Saat ini kami sedang mengeksplorasi lebih jauh lokasi potensi di kereta dan sepanjang perjalanan kereta Whoosh untuk optimalisasi pengalaman penumpang yang lebih menarik dan relevan. Kolaborasi kami dengan pihak pengelola dan operator transportasi publik lainnya seperti LRT Jadebek dan TransJakarta, kami dapat membantu brand dan klien mengoptimalisasi lokasi titik di area-area strategis,” lanjut David.
Berita Trending
- 1 Milan dan Bologna Berebut Posisi Empat Besar
- 2 Bangun Infrastruktur yang Mendorong Transformasi Ekonomi
- 3 Guterres: Pengaturan Keamanan Global "Berantakan"
- 4 Sinopsis Film Iblis Dalam Kandungan 2: Deception Tayang 27 Februari
- 5 Harga Cabai Makin Pedas Saja Jelang Ramadan, Pemerintah Harus Segera Intervensi Pasar Biar Masyarakat Tak Terbebani