Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Skema Pembiayan

PINA Targetkan Pembiayaan Infrastruktur USD6 Miliar

Foto : ANTARA

DISKUSI PEMBANGUNAN - CEO PINA, Ekoputro Adijayanto (kiri) dan Kepala KSP Moeldoko di sela-sela diskusi Pembangunan Infrastruktur di Jakarta, Jumat (8/2).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pembiayaan Infrastruktur Non Pemerintah (PINA) menargetkan dapat menghimpun dana untuk pembiayaan infrastruktur sebesar 6 miliar dollar AS atau sekitar 84 triliun rupiah. Jumlah tersebut meningkat 94 persen dibandingkan realisasi 2018 sebesar 3,3 miliar dollar AS atau sekitar 45,87 triliun rupiah.

PINA pun akan terus mendorong terbentuknya kreativitas pembiayaan (creative financing) baru. CEO Pembiayaan Infrastruktur Non Pemerintah, Eko Putro Adijayanto, mengatakan saat ini pihaknya sudah melakukan pembicaraan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan instrumen pembiayaan tersebut sudah ada di OJK, contohnya DIRE (Dana Investasi Real Estate/DIRE).

Bahkan, di negara-negara lain DIRE banyak digunakan tidak hanya untuk real estate, tetapi segala sesuatu yang ada di atas tanah termasuk infrastruktur. "Jadi ini satu bentuk kreativitas pembiayaan yang kita dorong. Selain itu, instrumen baru lainnya yang juga kita dorong seperti perpetuity notes," ungkapnya di Jakarta, Jumat (8/2).

Perpetuity notes merupakan hybrid instrument yang dibukukan dalam ekuitas tetapi ada utangnya. "Jadi investor akan mendapatkan keuntungan dan dari sisi pemilik proyek akan mendapatkan permodalan," jelas dia. Menurut Eko, PT Dirgantara Indonesia (Persero) bisa melakukan DIRE berupa pabrik sebab lahannya sudah ada.

Dana DIRE akan digunakan untuk ekspansi pabrik, sebab permintaan produksi pesawat N-219 cukup tinggi. Hanya saja, kapasitas pabrik PT DI masih belum mumpuni sehingga nanti bisa diperluas. "Pemerintah mendorong peningkatan kapasitas pabriknya. Kalau tadinya hanya bisa 4-6 unit, kami inginnya bisa sampai 30-an unit," kata Eko.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top