Pimpinan Tiongkok Sedang Bersiap untuk Menghadapi Konflik

BEIJING -Dalam tanda yang paling jelas, Tiongkok sedang mempersiapkan diri untuk kemungkinan pertikaian dengan Amerika Serikat (AS) atas Taiwan. Ini ditandai seorang jenderal Tentara Pembebasan Rakyat atau People's Liberation Army (PLA) dengan pengalaman tempur ditunjuk kembali sebagai wakil ketua Komisi Militer Pusat atau Central Military Commission (CMC), Minggu (23/10).

Dikutip dari The Straits Times, Presiden Xi Jinping telah mengubah aturan "tujuh naik, delapan turun" yang tidak tertulis untuk Jenderal Zhang Youxia (72 tahun), veteran Perang Tiongkok-Vietnam pada 1979 dan salah satu dari segelintir jenderal PLA dengan pengalaman tempur.

Zhang sebelumnya wakil ketua peringkat kedua CMC, terpilih sebagai wakil ketua pertama komisi dan mempertahankan kursinya di Politbiro yang beranggotakan 24 orang setelah pertemuan elit Partai Komunis Tiongkok pada Minggu.

Norma tidak resmi partai menyatakan mereka yang berusia di atas 68 tahun tidak memenuhi syarat untuk tetap tinggal atau dipromosikan lebih lanjut ke Politbiro pada awal masa jabatan baru.

Pemilihan Zhang terjadi di pleno pertama, pertemuan Komite Sentral partai yang memulai masa jabatan lima tahun baru sehari setelah berakhirnya kongres partai, mengkonfirmasi prediksi sebelumnya.

CMC adalah komando tinggi militer Tiongkok yang bertanggung jawab atas lebih dari dua juta personel aktif di PLA. Itu diketuai oleh Xi dan didukung oleh dua wakil ketua dan empat anggota.

Berteman Dekat

Seperti Xi, Jenderal Zhang adalah penduduk asli Provinsi Shaanxi dan "pangeran" -keturunan elite politik Tiongkok. Ayah mereka dikenal berteman dekat. Zhang adalah yang tertua di Komite Sentral baru yang beranggotakan 205 orang, di mana anggota Komite Tetap Politbiro, puncak kekuasaan di Tiongkok, dan Politbiro yang lebih luas diambil.

Wakil Ketua CMC peringkat kedua yang baru adalah Jenderal He Weidong (65 tahun), yang juga terpilih menjadi anggota Politbiro.

Dia menjabat sebagai komandan Komando Teater Timur (ETC) PLA dari 2019 hingga Januari 2022, mengawasi pasukan dari berbagai cabang PLA yang bertanggung jawab atas Selat Taiwan sepanjang 180 kilometer yang memisahkan Taiwan dan daratan Tiongkok.

Rekan peneliti di Program Tiongkok di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam, James Char, mengatakan, promosi Jenderal He akan meningkatkan "kesiapan operasional PLA untuk kontingensi di Selat Taiwan". Dia menunjukkan fokus strategis utama PLA adalah Taiwan, yang sebagian besar menjadi tanggung jawab ETC.

Tambahan penting lainnya untuk CMC adalah komandan Tentara PLA, Jenderal Liu Zhenli (58 tahun), yang seperti Zhang, memiliki pengalaman tempur yang sebenarnya.