Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Piala Dunia Angkat Imej Imigran di Prancis

Foto : AFP/ Christopher SIMON
A   A   A   Pengaturan Font

Mantan penggawa tim nasional Prancis, Lilian Thuram, mengungkapkan bahwa kejayaan Negara Ayam Jantan itu dalam kontes Piala Dunia 1998 dan 2018 telah mengendurkan ketegangan rasial serta mengubah sikap warga terhadap para imigran.a

Hal itu, kata Thuram, tidak lepas dari keberagaman latar belakang pemain yang memperkuat skuat Prancis dalam meraih dua trofi Piala Dunia tersebut.

"Kesuksesan tersebut sungguh bermanfaat, sebab ketika Prancis juara dan orang-orang mengamati timnya, itu membantah segala anggapan terhadap imigran," kata Thuram.

"Lewat sepakbola orang-orang bisa melihat bahwa banyak sekali pemain terbaik di dunia mengawali hidupnya sebagai anak-anak miskin, yang dalam banyak kasus berasal dari keluarga imigran," kata Thuram.

"Maka, ketika Prancis memenangi pertandingan apapun, itu sangatlah penting bagi citra negara dan citra komunitas imigran," ujarnya menambahkan.

Thuram yang pernah berkarier di AS Monaco, Parma, Juventus dan Barcelona memang dikenal kerap mengemukakan pandangan politiknya, di antaranya terkait kaum marjinal di area suburban Paris dalam kericuhan 2005 silam dengan melancarkan kritik keras atas pelabelan yang dilakukan Presiden Prancis kala itu, Nikolas Sarkozy, terhadap para pelaku kericuhan sebagai "bajingan".

Thuram mengatakan perjuangan melawan prasangka buruk terhadap imigran masih belum selesai, termasuk di negaranya sendiri, namun ia percaya kesuksesan Prancis meraih Piala Dunia di Rusia musim panas lalu yang disokong pemain seperti Paul Pogba dan Kylian Mbappe turut berkontribusi terhadap pembicaraan yang lebih cair terkait hubungan antarras di negara tersebut. "Saat timnas menang, diskusi tentang imigran jauh lebih tenang," ujarnya.

"Tentu saja, satu kemenangan tidak akan mengubah segalanya semudah itu ataupun menghilangkan masalahnya sama sekali. Namun, 1998 merupakan momen penting, yang membantu melegitimasi imigran. Dan kini lebih mudah membicarakan isu-isu tersebut dibanding masa-masa sebelumnya," kata Thuram. AFP/S-1

Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top