PHR Diminta Publikasikan Perkembangan Produksi

JAKARTA - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) diharapkan mempublikasikan perkembangan produksi ladang minyak dan gas bumi (migas) yang berlokasi di Riau tersebut. Anak usaha PT Pertamina (Persero) itu sudah tiga bulan beroperasi di blok migas itu.

"Hingga sekarang PHR belum menginformasikan ke publik mengenai berapa rata-rata produksi yang dicapai Blok Rokan setiap harinya," tegas Direktur Eksekutif Ceri, Yusri Usman di Jakarta, Selasa (9/11).

Yang jelas lanjut Yusri, meskipun saat ini PHR mengebor sumur baru sebanyak 79 sumur sejak November 2020 hingga awal November 2021, faktanya produksi minyak Blok Rokan belum mencapai target dari SKK Migas (Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas).

"Artinya, secara hipotetis dapat dikatakan decline atau penurunan produksi lebih tinggi dari hasil pemboran tersebut," ucap Yusri.

Hal ini terang Yusri sama dengan yang disampaikan SKK Migas tahun lalu yang mengakui produksi minyak Blok Rokan merosot hingga 20 ribu barel per hari, akibat tidak adanya investasi pengeboran dilakukan sejak 2018. Hal itu disebabkan arena tidak ada investasi pengeboran yang terjadi 2018- 2019 lifting turun 20 ribu cukup besar pengaruhnya.
Halaman Selanjutnya....