Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik Thailand

Pheu Thai Singkirkan Partai yang Didukung Militer

Foto : Palang Pracharath Party

Pemimpin Partai Palang Pracharat, Prawit Wongsuwon

A   A   A   Pengaturan Font

BANGKOK - Partai Pheu Thai Thailand akan mengeluarkan Partai Palang Pracharat yang didukung militer dari koalisinya ketika partai tersebut membentuk pemerintahan berikutnya, kata seorang pejabat pada Selasa (27/8). Jika hal ini benar mana jadi pertanda terjadinya perpecahan dalam aliansi politik.

Keputusan tersebut diambil setelah anggota parlemen Pheu Thai menyatakan kemarahannya karena pemimpin Palang Pracharat, Prawit Wongsuwon, seorang jenderal yang terlibat dalam kudeta terhadap Pheu Thai dan pendahulunya, tidak hadir dalam pemungutan suara parlemen untuk menyetujui perdana menteri baru, Paetongtarn Shinawatra.

"Partai Palang Pracharat tidak akan terlibat dalam pembentukan pemerintahan," kata Sorawong Thienthong, sekretaris jenderal Pheu Thai.

Pheu Thai membuat kejutan pada tahun 2023 ketika mereka mengingkari janjinya untuk tidak bekerja sama dengan partai-partai yang didukung militer dengan mengizinkan Palang Pracharat, yang memiliki 40 kursi, untuk bergabung dengan koalisi 11 partainya.

Pemimpinnya yang berpengaruh, Prawit, mantan panglima militer yang memiliki koneksi kuat di kalangan royalis Thailand, memiliki hubungan yang bergejolak dengan miliarder pendiri Pheu Thai, keluarga Shinawatra yang dominan secara politik, yang pemerintahannya dua kali ia bantu gulingkan.

Sorawong mengabaikan hilangnya kursi dan mengatakan koalisi Pheu Thai masih bisa memperoleh lebih dari 300 dari 500 kursi parlemen.

Dia mengatakan Pheu Thai akan mendatangkan faksi sempalan dari Palang Pracharat, yang selama ini penuh dengan perselisihan internal, dan juga akan bekerja sama dengan saingannya, Partai Demokrat, yang kini memiliki 25 kursi.

Persiapkan Kabinet

Awal bulan ini, Paetongtarn, 38 tahun, putri dari tokoh kelas berat berpengaruh Thaksin Shinawatra, memenangkan pemungutan suara di parlemen untuk menjadi perdana menteri termuda Thailand, hanya beberapa hari setelah sekutunya Srettha Thavisin diberhentikan sebagai perdana menteri oleh pengadilan.

Paetongtarn adalah anggota keluarga Shinawatra ketiga yang memimpin Thailand, sekarang sedang dalam proses membentuk kabinetnya dan diperkirakan akan mempresentasikan kebijakan pemerintahannya pada pertengahan bulan depan.

Juru bicara Palang Pracharat, Piya Tavichai, mengatakan Pheu Thai belum memberitahu mereka tentang keputusan tersebut dan telah melanggar perjanjian.

"Semua anggota parlemen Partai Palang Pracharat, kecuali pemimpin kami yang berada di tempat lain, semuanya memilih perdana menteri," kata Piya. "Ini melanggar janji mereka dan tidak sopan," imbuh dia. ST/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top