Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Petenis Unggulan Belum Terbendung

Foto : REUTERS/Stefan Wermuth
A   A   A   Pengaturan Font

Lolosnya Roger Federer dan Novak Djokovic mengikuti jejak unggulan pertama, Andy Murray, yang lebih dulu melaju ke babak ketiga Wimbledon, maka petenis-petenis unggulan masih belum menemui kesulitan berarti.

LONDON - Roger Federer dan Novak Djokovic melaju ke putaran ketiga dengan kemenangan straight set pada pertandingan turnamen tenis Grand Slam Wimbledon, Kamis (6/7) waktu setempat. Pertandingan putaran kedua itu diwarnai cedera lutut mengerikan yang dialami petenis Amerika Serikat, Bethanie Mattek-Sands.

Juara tujuh kali Wimbledon, Federer, dengan mudah mengalahkan petenis Serbia, Dusan Lajovic, lewat kemenangan 7-6 (0), 6-3, dan 6-2. Penampilan Federer pada putaran kedua kemarin menunjukkan kalau petenis legendaries Swiss itu telah bangkit. Federer yang telah bertanding di lapangan rumput Wimbledon selama 14 tahun terakhir seakan-akan telah kembali ke permainan terbaiknya, meski tetap merasa gugup.

Kendati dilanda kegugupan, peraih gelar 18 grand slam itu mampu mengatasinya hingga petenis berusia 35 tahun ini berhasil merebut kemenangan untuk memperpanjang catatan kemenangannya menjadi 86 kemenangan di All England Club.

Capaian itu membuat Federer lebih dekat untuk menjadi petenis pertama yang mengklaim delapan gelar di nomor tunggal ajang Wimbledon. Federer pertama kali mengangkat trofi Wimbledon pada tahun 2003. "Saya merasa gugup untuk beberapa alasan. Tidak yakin mengapa," ujar Federer yang menjadi unggulan ketiga di ajang Wimbledon.

Federer selanjutnya akan menghadapi petenis Jerman, Mischa Zverev, di putaran ketiga. "Itu pasti lebih akut daripada yang biasanya saya rasakan. Seperti tiba-tiba saja saya berjalan ke ruang ganti setelah pemanasan dan saya merasa senang serta gugup. Lalu ketika saya berjalan ke lapangan itu masih berlangsung dan setelah pemanasan itu masih ada. Dan saat tertinggal 1-0, 0-40, itu masih di sana, dan masih ada pada kedudukan 6-6 di set pertama. Butuh beberapa saat untuk melepaskannya," sambungnya.

"Aneh bagaimana terkadang saya bisa menjadi lebih gugup untuk putaran kedua daripada di final. Saya senang bisa mengatasi perasaan yang satu ini seperti yang saya lakukan," tandasnya.

Langkah Federer juga diikuti Djokovic. Unggulan kedua itu membutuhkan waktu tidak lebih dari 90 menit untuk mengalahkan debutan Wimbledon, Adam Pavlasek, dengan skor 6-2, 6-2, dan 6-1. Kemenangan ini membawa Djokovic yang menjadi unggulan kedua menembus babak ketiga Wimbledon sembilan kali secara beruntun. Dia berusaha menambah koleksi gelar setelah berjaya pada 2011, 2014, 2015. Namun, di babak ketiga petenis berusia 30 tahun itu akan berhadapan dengan lawan yang cukup sulit, yakni pemenang dari laga Juan Martin del Potro yang menjadi unggulan 29 kontra Ernests Gulbis.

Dengan lolosnya Federer dan Djokovic mengikuti jejak unggulan pertama Andy Murray yang lebih dulu melaju, maka petenis unggulan di ajang ini masih belum menemui kejutan berarti.

Belum Meyakinkan

Jika unggulan teratas di bagian putra belum menghadapi rintangan berarti, tidak demikian dengan unggulan pertama putrid. Petenis nomor satu dunia asal Jerman, Angelique Kerber, justru masih kesulitan pada pertandingan putaran kedua.

Kerber yang mencapai final di Wimbledon tahun lalu di babak kedua berhasil menang 7-5,7-5 atas Kirsten Flipkens. Performa Kerber itu membuatnya kembali menunjukkan tanda-tanda kerentanan yang membuat dia mampu bertahan pada 2017.

Setelah merebut mahkota Australia Terbuka dan AS Terbuka tahun lalu, Kerber belum pernah memenangkan satu gelar pun musim ini. Dia juga kalah memalukan setelah tersingkir pada putaran pertama di Prancis Terbuka, Mei lalu.

Kerber memenangkan pertandingan selama satu jam 44 menit. "Saya pikir itu bukan pertandingan yang mudah. Kirsten adalah lawan yang selalu sulit dikalahkan karena dia bermain bagus di rumput," ujar Kerber.

"Saya tidak dapat menemukan ritme saya dalam beberapa pertandingan pertama, tapi kemudian saya mencoba bergerak dengan baik dan memainkan bola kembali. Pastinya ini mungkin bukan permainan terbaik yang saya mainkan, tapi saya mencoba bertarung lagi untuk setiap poin," sambungnya.

Nasib tragis harus dialami petenis Ceko unggulan ketiga, Karolina Pliskova, karena harus tersingkir dari ajang ini. Pliskova, yang bertanding di Wimbledon dilatari kesuksesan merebut gelar di lapangan rumput Eastbourne pekan lalu, kalah 3-6, 7-5, dan 6-2 dari petenis Slovakia berperingkat 87 dunia, Magdalena Rybarikova.

Di lapangan 17, Mattek-Sands yang bertanding melawan petenis Rumania, Sorana Cirstea, mengalami cedera mengerikan setelah tergelincir ketika dia mendekati net pada awal set ketiga. Mattek-Sands kemudian terjatuh dengan canggung ke rumput. Petenis berusia 32 tahun itu akhirnya dirawat oleh dokter di lapangan selama lebih dari 20 menit. Bahkan selama perawatan tim media dia harus diberi oksigen dan suntikan. ben/Rtr/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top