Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Petenis Nonunggulan Mulai Unjuk Gigi

Foto : Anthony WALLACE / AFP

melakukan servis I Mirra Andreeva dari Rusia melakukan servis melawan Ons Jabeur dari Tunisia dalam pertanding­an tunggal putri mereka pada hari keempat turnamen tenis Australia Terbuka di Melbourne, Rabu (17/1).

A   A   A   Pengaturan Font

MELBOURNE - Mirra Andreeva yang berusia 16 tahun dari Russia tampil luar biasa untuk mengalahkan unggulan keenam Ons Jabeur dalam waktu kurang dari satu jam, Rabu (17/1). Hasil tersebut membuat Jabeur asal Tunisia itu tersingkir dari Australia Open di babak kedua.

Memainkan turnamen pertamanya di Melbourne Park, Andreeva dengan luar biasa mengalahkan runner-up Grand Slam tiga kali itu dengan skor 6-0, 6-2 di Rod Laver Arena hanya dalam waktu 54 menit. Berada di peringkat 47 dunia, ini adalah kemenangan pertamanya atas petenis peringkat 10 besar. Andreeva menjadi terkenal ketika mencapai putaran keempat Wimbledon tahun lalu sebagai petenis kualifikasi.

"Saya sangat gugup sebelum pertandingan karena sangat terinspirasi oleh Ons dan caranya bermain," ujar Andreeva. Sebelum mulai bermain di tur WTA Andreeva selalu menonton pertandingan Ons.

Di set pertama dia menunjukkan permainan luar biasa. Dia sejujurnya tidak mengharapkan hal itu dari dirinya. Andreeva hanya ingin bermain di lapangan besar ini untuk kedua kalinya dan hanya menikmati permainan tenisnya.

Andreeva bermain di lapangan tengah tahun lalu ketika kalah dari rekan senegaranya dari Russia, Alina Korneeva.

"Saya merasa menjadi sedikit lebih dewasa dibandingkan sebelumnya. Sepanjang tahun lalu saya rasa telah banyak berubah," ucapnya.

Set pertama adalah pekerjaan mudah bagi Andreeva. Laga hanya berlangsung 20 menit dengan Jabuer yang berusia 29 tahun benar-benar tak berdaya. Dia hanya merebut delapan poin dalam enam game, dan hanya tiga poin dari baseline, sambil membuat 10 kesalahan sendiri.

Servisnya tidak berhasil, dengan hanya 38 persen poin servis pertama yang dimenangkan dan hanya 13 persen di servis kedua. Jabeur, yang mencapai final dua kali di Wimbledon dan sekali di US Open akhirnya merebut game pembuka set kedua. Dia mengangkat jarinya ke udara untuk merayakannya. Tapi Andreeva mematahkan servisnya lagi untuk kedudukan 2-1, lalu 4-1 saat Jabeur merosot, semuanya sudah berakhir.

Andreeva membuat debut Grand Slamnya di Prancis Open tahun lalu dengan melaju ke putaran ketiga setelah lolos dari kualifikasi, menjelang prestasinya di Wimbledon. Dalam satu-satunya penampilan di Grand Slam lainnya, dia kalah di putaran kedua US Open dari Coco Gauf.

Adik perempuan dari sesama pemain tenis profesional Erika Andreeva ini melakukan pemanasan untuk tampil di Melbourne dengan mencapai perempat final Tur WTA pertamanya di Brisbane Internasional.

Di pertandingan lain, mantan juara Caroline Wozniacki tersingkir dari Australia Open. Dia kalah dari petenis kualifikasi asal Russia Maria Timofeeva di pertandingan putaran kedua 6-1, 4-6, 1-6. Wozniacki, pemenang Australia Open tahun 2018 tidak mampu bermain bagus di John Cain Arena.

"Saya benar-benar tidak bisa berkata-kata sekarang," ujar Timofeeva. Ini merupakan suatu kehormatan bagi untuk bermain di sini melawan Caroline. Timo memasuki pertandingan tanpa ekspektasi apa pun. Dia hanya untuk menunjukkan kemampuan. "Saya menikmati setiap detiknya," sambungnya.

Hasil ini akan menjadi kekecewaan besar bagi mantan petenis nomor satu dunia, yang menyimpan harapan untuk memenangkan mahkota Australia Open kedua di Melbourne meskipun dia kini berada di peringkat bawah, 252 dunia. Timofeeva akan melawan sesama petenis kualifikasi Alina Korneeva atau unggulan ke-10 Beatriz Haddad Maia di babak ketiga.

Di bagian putra Carlos Alcaraz melaju ke putaran kedua. Alcaraz yang menduduki peringkat dua dunia tampil memukau di Rod Laver Arena, mengalahkan petenis Prancis Richard Gasquet 7-6 (7/5), 6-1, 6-2 dalam pertandingan kompetitif pertamanya tahun ini. Petenis Spanyol yang ingin menggeser juara 10 kali Novak Djokovic dari peringkat satu dunia, diuji di set pertama yang ketat namun kemudian berusaha meningkatkan kemampuannya. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top