Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Laporan Bank Dunia I Harga Beras di Indonesia Tertinggi di Negara-negara Asean

Petani Mendapat Manfaat Paling Kecil dari Kenaikan Harga Beras

Foto : ANTARA/DEDHEZ ANGGARA

Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), Dwijono Hadi Darwanto - Tingginya harga beras di Indonesia bukan semata-mata karena mekanisme pasar, melainkan dipicu oleh tingginya harga input pertanian

A   A   A   Pengaturan Font

Dia menuturkan ada beberapa hal yang mempengaruhi harga beras, pertama, kondisi supply dan demand, ketika permintaan tinggi atau tetap, tetapi supply kurang maka cenderung naik harganya. Kedua, biaya produksi yang lebih mahal, dan ketiga, biaya distribusi yang lebih mahal karena rantai pasok lebih panjang dan tidak efisien. Untuk kasus di Indonesia, berlaku tiga faktor ini menyebabkan harga beras lebih mahal di Indonesia.

Kepala Pusat Pengkajian dan Penerapan Agroekologi Serikat Petani Indonesia (SPI), Muhammad Qomarunnajmi, mengatakan rendahnya pendapatan petani terutama dipengaruhi skala usaha tani yang kecil. "Sebenarnya produktivitas per luasan lahan dan produktivitas petani kita cukup bagus, tetapi karena skala usaha tani yang kecil ini, pendapatan petani rendah. "Lahan yang kecil juga berpengaruh pada relatif tingginya biaya produksi," kata Qomar.

Di awal pemerintahan Jokowi, petani sebenarnya berharap banyak pada pemerintah, bisa menjalankan reforma agraria dengan mendistribusikan sembilan juta hektare lahan sesuai yang dijanjikan. "Dengan pengelolaan lahan yang cukup, akan bisa menurunkan biaya produksi sekaligus meningkatkan pendapatan petani," pungkas Qomar.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top