Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Petani Burangkeng Merugi Akibat Banjir dan Sampah

Foto : Istimewa

Para petani selalu rugi akibat banjir, sampah, dan lindi mencemari sawah mereka.

A   A   A   Pengaturan Font

Lanjut Pak Hatta, kondisi kali menyempit, kurang terawat dan tanggulnya jebol pada sejumlah titik, akibatnya ketika hujan turun, air masuk ke sawah. Belum lagi sampah dari TPA ikut masuk. Hampir setiap musim tanam petani mengalami kerugian besar.

"Modal penggarapan sawah sekitar 2 juta rupiah lebih. Kalau kondisi normal dapat panen 6 ton. Harga gabah basah 3.500 rupiah per kg. Petani bisa mendapat penghasilan kotor sekitar 21 rupiah juta per hektare," kata Hatta.

"Ketika sawah kerendam air hujan dan lindi maka produksi padi menurunkan tajam, hasilnya hanya 20-30%, dan pernah sama sekali tak dapat hasil. Rasanya sedih sekali, jerih payah tanpa hasil," tambahnya.

Arjun, warga setempat menguatkan, bahwa sawah yang kemasukan sampah dan air lindi TPA sulit dikerjakan. Karena harus membersihkan sampah yang bercampur rumput. Baru kemudian bisa dibajak, selanjutnya buat galengan.

"Susah pak menggarap sawah yang seringkali kemasukan sampah. Airnya bau. Padi tidak ada buahnya, hanya pohon dan daunnya kelihatan subur. Warna beras gelap dan nasinya mudah basi," kata Arjun.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top