Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Produksi Hortikultura - Penurunan Harga di Petani Dipicu Panen Raya dan Daya Serap Rendah

Petani Bawang Kembali Merugi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Anjloknya harga bawang merah di tingkat petani di Brebes, Jawa Tengah, semestinya bisa dihindari, mengingat daerah tersebut selama ini berkontribusi sekitar 40 persen produksi nasional.

JAKARTA - Penurunan harga bawang tersebut sebagai gambaran nyata kelirunya arah kebijakan pertanian nasional. Orientasi pembangunan pertanian selama ini masih terfokus pada ketahanan pangan semata. Padahal, kebijakan pangan seharusnya sudah ke level kedaulatan pangan.

"Tidak heran, kalau kita gak ke mana mana. Orientasi pembangunan lebih banyak pada upaya peningkatan produksi, tapi lupa pada yang memproduksinya," tegas Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Said Abdullah, kepada Koran Jakarta, Senin (29/11).

Karena itu, dia meminta pemerintah mengubah paradigma pembangunan pertanian agar petani selaku produsen pangan ikut menikmati hasil dari jerih payah mereka. Menurut dia, apabila paradigma sudah keliru, itu akan berdampak pada implementasi kebijakannya. "Tentu di level teknis juga akan terganggu," ungkap Said.

Pekan lalu, Komisi IV DPR RI bersama Kementerian Pertanian (Kementan) berkunjung ke sentra produksi bawang merah di Brebes. Wakil Ketua Komisi IV, Anggia Erma Rini, selaku pemimpin tim, menerima keluhan dari kelompok tani bawang merah. Harga bawang merah di tingkah petani, di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, kini merosot tajam.

"Harga bawang semula mencapai 15.000 rupiah, kini turun menjadi 7.000 rupiah per kg. Kondisi itu menyebabkan para petani merugi karena modal tanam dan hasil tidak sebanding," jelas Anggia dikutip dari laman resmi DPR RI.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top