Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Petaka Jerman Terulang, Dikecam Koran Setempat

Foto : Ina Fassbender / AFP

Jerman Tersingkir I Para pemain Jerman memberi isyarat kepada para penggemar di akhir pertandingan Grup E Piala Dunia 2022 Qatar antara Kosta Rika versus Jerman di Stadion Al-Bayt, Al Khor, Doha, Jumat (2/2) dini hari WIB. Jerman tersingkir untuk kedua kalinya secara beruntun di fase grup Piala Dunia meski mengalahkan Kosta Rika 4-2.

A   A   A   Pengaturan Font

DOHA - Jerman tersingkir untuk kedua kalinya secara beruntun di fase grup Piala Dunia. Kemenangan mengejutkan Jepang 2-1 atas Spanyol, Jumat (2/2) dini hari WIB, membuat kedua tim itu lolos ke babak 16 besar. Jerman adalah juara bertahan ketika tersingkir di putaran empat tahun lalu di Russia. Mereka mengalami hal serupa di Qatar, meski mengalahkan Kosta Rika 4-2.

Jerman unggul setelah gol pembuka Serge Gnabry. Meski ada dua gol dari Kai Havertz dan gol telat dari Niclas Fuellkrug, juara empat kali itu finis ketiga di Grup E di belakang Spanyol karena selisih gol. "Ini luar biasa pahit bagi kami karena poin sudah cukup," ujar penyerang Thomas Mueller.

Koran harian terlaris di Jerman, Bild, memberikan penilaian pedas atas kegagalan terbaru. Jerman juga tersingkir di babak 16 besar PIala Eropa 2020. "Betapa memalukan! Kami tersingkir," demikian judul berita utama Bild. "Tiga turnamen berturut-turut, kami tidak meraih apa pun," tambahnya.

"Dulu dunia sepak bola bergetar di hadapan kami. Kami dipuji sebagai tim turnamen. Sekarang Jerman hanyalah tim kerdil," tulis Bild. Tim peringkat kedua FIFA, Belgia, juga harus angkat koper setelah bermain imbang tanpa gol dengan Kroasia. Tersingkirnya Belgia terasa lebih menyakitkan. Para pemain terpuruk setelah Romelu Lukaku yang masuk dari bangku cadangan gagal memanfaatkan serangkaian peluang bagus.

Kroasia yang diperkuat Luka Modric lolos ke babak sistem gugur sebagai tim urutan kedua di Grup F, dengan lima poin. Maroko mengalahkan Kanada 2-1 untuk memuncaki grup dengan tujuh poin, mencapai babak 16 besar untuk pertama kalinya dalam 36 tahun.

Belgia, yang merupakan semifinalis Piala Dunia 2018, pulang setelah hanya berhasil mencetak satu gol. Selama berada di Doha, mereka mengalami hal yang kurang menyenangkan. Ada desas-desus pertengkaran, dan sejumlah "Generasi Emas" Belgia, termasuk Kevin De Bruyne, Eden Hazard, dan Thibaut Courtois kemungkinkan bermain di Piala Dunia untuk terakhir kalinya.

Setelah kegagalan tersebut, pelatih Belgia, Roberto Martinez, mengumumkan meninggalkan pekerjaannya. "Itu pertandingan terakhir saya dengan tim nasional. Saya tidak bisa melanjutkannya," ujar Martinez. "Sudah waktunya bagi saya untuk menerima bahwa ini adalah pertandingan terakhir," sambungnya.

Maroko berhasil lolos ke babak sistem gugur untuk pertama kalinya sejak 1986, berkat gol di babak pertama dari bintang Chelsea, Hakim Ziyech, dan Youssef En-Nesyri. "Itu tidak mudah, tetapi ketika kami memiliki kesempatan membuat sejarah, kami melakukannya," ujar pelatih Maroko, Walid Reragui. "Kami telah membuat banyak orang bahagia malam ini, tapi jangan berhenti di sini," sambungnya. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top