Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Pesona "Instagrammable" di Tengah Formosa

Foto : koran jakarta/haryo bruno
A   A   A   Pengaturan Font

Salah satu wilayah yang layak dikunjungi saat berlibur ke Taiwan adalah Taichung. Kabupaten yang berada di tengah Pulau Formosa ini menyimpan banyak tempat wisata menarik untuk dikunjungi, di antaranya Rainbow Village, Chung-She Flower Garden, dan Lihpao Resort.

Sebagai kota industri ringan gabungan antara Taichung- Changhua menjadikan keduanya merupakan metropolitan terbesar kedua setelah Taiwan. Kota khusus ini jaraknya 120 kilometer (km) dari Taiwan di ujung utara, dan 200 km dari Kota Kaohsiung di utara.

Tempat wisata Rainbow Village atau Desa Pelangi merupakan perkampungan awal saat pasukan nasionalis yang dipimpin oleh Chiang Kai Shek, melakukan migrasi ke Pulau Formosa pada 1949, akibat kalah perang dengan pasukan komunis.

Rumah-rumah awal ini memiliki desain sangat sederhana. Atap gentingnya sangat pendek, dengan bahan bangunan yang rapuh, dan kayu-kayu dengan dikerjakan tidak sempurna. Kondisi bangunan yang merana membuat permukiman ini hampir dihancurkan oleh pemerintah setempat, sampai akhirnya muncul petisi dari mahasiswa dan masyarakat untuk menyelamatkan.

Setelah gagal dihancurkan, sisa permukiman dirawat oleh Huang Yung Fu, seorang veteran perang yang masih hidup hingga kini. Pria berusia 88 tahun ini lalu menghiasi perkampungan ini dengan lukisan, bercorak dekoratif berwarna menarik.

Tema binatang, tumbuhan, monster, hingga pahlawan, menjadi objek lukisan Huang Yung Fu. Dengan warna-warna yang mencolok menjadikan bekas pemukiman menjadi terliat cerah dan penuh warna hingga disebut dengan Rainbow Village.

Dibuka mulai pukul 09.00 dan tutup pada 16.00, kampung ini tidak mengenakan tarif bagi pengunjung, alias gratis. Untuk memberikan sumbangan terhadap keberadaan Rainbow Village yang unik dan menarik pengunjung bisa membeli kartu pos atau memasukkan uang ke kotak sumbangan.

Jika ingin membeli oleh-oleh, tersedia anak suvenir menarik, seperti kaos, jaket, kipas, gantungan kunci, dan lainnya. Dengan bahan katun tebal yang adem harga koasnya sekitar 600 dollar Taiwan atau sekitar 273 ribu rupiah.

Namun umumnya, para wisatawan memang hanya datang untuk foto-foto, lantaran lokasi ini cukup Instagrammable. Tersedia bermacam properti seperti contohnya papan berlukis dengan lubang untuk menempelkan wajah.

Jefry pekerja asal Indonesia, pada pertengahan Februari lalu terlihat bersama dua rekan terlihat menikmati Rainbow Vilage. "Saya ke sini kebetulan sedang libur. Jadi, saya manfaatkan untuk jalan-jalan bersama teman," ujar TKI yang sudah tiga tahun bekerja di pabrik baut itu.

Lokasi Rainbow Village cukup mudah dijangkau. Dari stasiun kereta cepat Taichung, traveler bisa menggunakan bus nomor 27. Selanjutnya, meminta untuk diturunkan di Universitas Ling Tung, yang tidak jauh dari lokasi dan melanjutkan beralan kaki sekitar 10-15 menit.

Jika ingin lebih mudah dan menghemat waktu bisa menggunakan taksi dengan tarif sekitar 200 dollar Taiwan atau sektar 91 ribu rupiah. Setelah itu, pengunjung bisa melanjutkan ke foto-foto di kebun bunga Chung-she Flower Garden.

Penerbangan ke Taiwan bisa menggunakan maskapai Garuda Indonesia milik PT Garuda Indonesia Tbk. hay/E-3

Bunga Tulip Bukan Hanya di Eropa

Saat ke Taichung, Taiwan, objek wisata lain yang haram dilewatkan adalah Chung-she Flower Garden. Yang paling menarik dari taman bunga seluas enam hektare ini adalah keberhasilan dalam mengembangkan bunga tulip hingga mekar.

Dengan teknik penyiraman, pemupukan, dan perlakuan tertentu, bunga tulip yang selama ini hanya tumbuh di Eropa berhasil berkembang. Padahal, Taichung berada di wilayah subtropis yang pada musim dingin suhunya hanya 13-15 derajat Celsius saja, alias tidak sedingin habitat asli tulip di Belanda sana.

Bahkan, lokasi taman bunga juga tidak berada di tempat tinggi, untuk mendukung pertumbuhun bunga tulip. Dari permukaan air laut kira-kira hanya sekitar 200 meter saja, sehingga termasuk cukup panas.

Kebetulan Koran Jakarta datang ke tempat ini pada Februari lalu, tepat saat bunga tulip sedang mekar, yaitu antara bulan Januari hingga pertengahan Maret setiap tahunnya di sini. Ada bermacam warna bunga tulip berhasil mengembang di sini, seperti merah, kuning, merah hitam, merah jambu, dan putih.

Area bunga tulip menjadi tempat yang paling menonjol dan paling luas di sini. Dilengkapi dengan kincir angin tiruan, pengunjuang seakan diajak berkelana ke negeri Belanda, tempat bunga tulip paling indah mekar.

"Taman ini banyak didatangi oleh pengantin. Kerena itu, di sini disediakan wedding Photo Backdrop Zone," kata kepala pengelola Chung-she Flower Garden, Mr Lai, demikian minta disebut.

Pada bermacam Photo Backdrop Zone memiliki tema-tema tersendiri, seperti European Fairy Tale Cottage, paviliun kebahagiaan (Pavilion of Happiness), Wedding Grow Arch, replikasi piano putih dan lainnya tentu saja dengan bunga-bunga indah di sekelilingnya.

Di Chung-she Flower Garden tersedia rangkaian bunga di pot yang disusun membentuk formasi indah. Pengelola membentuk susunan bunga African Touch berbentuk setengah lingkatan dengan jumlah tiga buah agar pengunjung yang banyak dapat berfoto sekaligus.

Bunga African Touch juga dibentuk menjadi sebuah patung anak-anak yang lucu. Susunan bunga ini juga dibentuk menjadi nama Chung-she Flower Garden, dalam bahasa Mandari dengan hurup kanji di pintu gerbang masuk.

Bagi pengujung khusus perempuan, Chung-she Flower Garden, tempat ini menjadi lokasi yang tepat untuk swafoto. "Memang sebagian pengunjung memanfaatkan bunga-bunga sebagai ini untuk foto bersama ataupun foto selfie," ujar Mr Lai.

Ia menuturkan, jika ditotal, taman bunga ini memiliki lebih dari 100 jenis bunga, di antaranya bunga musiman yang tidak mekar setiap waktu, seperti bunga matahari, kosmos, lily, colorful calia lily, kosmos belerang, sage merah, marigold, lotus, dan masih banyak lagi. Bunga nonmusiman yang selalu mekar juga tersedia, seperti terompet, lavender, salvia dan lainnya.

"Apabila sudah puas menikmati keindahan Chung-she Flower Garden pengunjung bisa bersantai sejenak atau menikmati hidangan yang tersedia di barbeque zone. Tersedia juga bermacam suvenir menarik dengan motif bunga," ujar dia.

Pada Januari-Maret, turis harus merogoh kocek 150 dollar Taiwan untuk orang dewasa atau sekitar 74 ribu rupiah dan 75 dollar Taiwan untuk anak-anak atau sekitar 37 ribu rupiah. Sementara pada April-Desember, tiket masuk untuk orang dewasa yakni 120 dollar Taiwan sekitar 59 ribu rupiah dan anak-anak dikenakan tiket 60 dollar Taiwan untuk anak-anak sekitar 29 ribu rupiah.

Pengunjung bisa datang ke tempat Chung-she Flower Garden menggunakan bus dari Terminal Fengyuan. Jika menggunakan kereta dari Taiwan, turun di Stasiun Houli, selanjutnya naik taksi dengan waktu 20 menit saja.hay/E-3

Sensasi Bianglala Menjulang Hingga ke Awan

Setelah puas mengunjung Rainbow Village, Chung- She Flower Garden, saatnya menguji adrenalin di Lihpao Land. Taman rekreasi yang berada di pegunungan ini berlokasi di Distrik Houli, Taichung, Taiwan, memiliki luas 300 hektare, disertai dengan hotel dan pusat perbelanjaan.

Terdapat banyak wahana yang dapat memacu adrenalin baik untuk anak-anak maupun dewasa. Untuk anak-anak tersedia Merry Go Round semacam komedi putar, Mermaid Boat rangkaian perahu air, Mine Express atau kereta yang semacam roller coaster untuk anak, perahu The Hook atau semacam perahu kora-kora, dan lainnya.

Bagi remaja dan dewasa terdapat Gravity Max semacam roller coaster, Volcano Adventur yaitu perahu yang dijatuhkan dari ketinggian, Energy Sorm wahana yang berputar yang menjungkir-balikan penumpangnya, arena balapan go-kart, dan masih banyak lagi.

Namun yang menarik dari semua wahana ini adalah hadirnya bianglala raksasa, yang menjadi salah satu bianglala tertinggi di dunia yang diberi nama Sky Dream. Lokasinya berada di lantai 2 Grand Mall, bagian dari Lihpao Outlet Mall yang didesain mirip desa Portofino di Italia.

Tinggi Sky Dream saat ini berada di urutan kelima setelah High Roller di AS setinggi 167,6 meter, Singapore Flyer di Singapura (165 meter), Star of Nanchang di China (160) dan London Eye di Inggris (126 meter).

Public Relations Specialist Lihpao Land, Sasa Lee, menuturkan Sky Dream yang dibuat ensinyur Jepang, memiliki 60 kapsul (berkapasitas 6 orang per kapsul), dengan waktu pembangunan 712 hari dan dibuka pertama pada 2017. "Untuk satu kali putaran Sky Dream membutuhkan waktu 25 menit," ujar dia.

Dibandingkan wahana lain Sky Dream bergerak cukup tenang, sehingga tidak menimbulkan sensasi deg-degan. Wahana ini menawarkan sensasi pada ketinggian apalagi Lihpao Land, sendiri berada di pegunungan dengan ketinggian membuat tinggi biangala mencapai 384 meter di atas permukaan laut.

Saat Koran Jakarta menjajal wahana ini waktunya mendekati matahari terbenam di sore hari, dan kebetulan agak mendung. Namun, matahari masih menampaknya siluet cahaya jingga di ufuk barat. Di bawahnya terdapat banyak mobil-mobil parkir yang terlihat kecil menyemut.

Ketinggian wahana dan berada di atas pegunungan membuat penumpang serasa di atas awan. Memang sore itu pemandangan di bawahnya terkadang tertutup oleh awan tetap yang melintas. "Waktu yang tepat menikmati bianglala ini adalah sore dan malam hari," kata Sasa.

Pada malam hari, penumpang dapat melihat lampu-lampu Kota Houli, di bawahnya. Diakui oleh Sasa, Sky Dream menjadi daya tarik utama pengunjung untuk datang ke Lihpao Land. Waktu puncak wisatawan berkunjung ke sini saat hari Kasih Sayang (Valentine), Natal dan Festival Bulan.

Jam operasi Sky Dream setiap hari, mulai pukul 11.00 hingga 21.00 waktu setempat. Biaya tiketnya mulai dari 300 dolar Taiwan atau 138 ribu rupiah untuk pengunjung berusia 12 tahun ke atas. Sedangkan anak-anak usia antara 6-11 tahun tiketnya dibanderol 200 dollar Taiwan atau sekitar 92 ribu rupiah. hay/E-3

Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top